Senin, 21 Juli 2014

MENJAHIT KEMBALI MERAH – PUTIH KITA: STUDI KUALITATIF PUSPOL INDONESIA ATAS DISKURSUS PILPRES 2014

Oleh:
Ubedilah Badrun (Direktur Puspol Indonesia)
Ahmad Tarmiji A. (Litbang Puspol Indonesi)

Pengantar
Diskursus Pilpres 9 Juli 2014, membawa banyak konsekuensi. Saat ini, Kita menghadapi masa ketidakpastian panjang – setelah dua calon presiden mengklaim kemenangannya masing-masing. Problem ini memunculkan berbagai spekulasi terhadap akan munculnya kekerasan, konflik, hingga melambatnya investasi dan laju ekonomi. Selain itu, Pilpres 2014 ini juga mengubah peta struktur sosial masyarakat kita menjadi dua (oposisi biner). Sangat jelas, konsekuensinya adalah kedaulatan politik dan Negara yang Plural ini


Berdasarkan pada konteks tersebut, Pusat Studi Sosial Politik Indonesia (Puspol Indonesia) mengadakan studi kualitatif mengenai Diskursus Pilpres 2014, dengan metode “Discourse Analysis”. Sumber data primer yang digunakan sebagai referensi utama adalah informasi dari mass media dan sosial media. Aspek utama yang dianalisis, yaitu: (1) debat dan emosi public; (2) kampanye hitam dan negatif; (3) collective action dan orientasi politik; (4)  intervensi asing; dan (5) pembelahan masyarakat.

Sabtu, 05 Juli 2014

Pencalonan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo Sebagai Calon Presiden Perspektif Pendekatan Institusionalisme dan Etika Politik

Oleh: Ubedilah Badrun 
(Pengajar Ilmu Politik & Sosiologi di UNJ dan Direktur Puspol Indonesia) 

*Saksi Ahli dalam permohonan pengujian Pasal 6 ayat (1), Penjelasan Pasal 6 ayat (1) dan Pasal 7 ayat (1) dan (2) UU No.42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil Presiden Terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945).


Sebagaimana permohonan pengujian Pasal 6 ayat (1), Penjelasan Pasal 6 ayat (1) dan Pasal 7 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No.42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil Presiden Terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang dilakukan saudara AH.WAKIL KAMAL, S.H., M.H. dan saudara IQBAL TAWAKKAL PASARIBU, S.H.  advokat-advokat pada Law Office AWK & Partners berdasarkan Surat kuasa khusus tanggal 05 Juni 2014, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama yang bertindak untuk dan atas nama YONAS RISAKOTTA dan BAIQ OKTAVIANTY, S.H, M.H.  Tulisan ini bermaksud memberikan pandangan sebagai ahli dalam permohonan pengujian tersebut. Dalam pandangan ini saya menggunakan perspektif pendekatan institusionalisme dan etika politik.

Minggu, 29 Juni 2014

Jodoh...



Oleh: Kartika Dwi Ningsih

“Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu(Adam), dan Allah menciptkan pasangannya (Hawa) dari dirinya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak (Qs An-Nisa:1)”
 

Kita pasti seringkali mendengar kata jodoh, mengucapkan sebait doa tentang jodoh terbaik pun sering terlantun dikala tangan ini menengadah kepadaNya. Tapi apakah jodoh itu?bagaimana yang disebut dengan jodoh itu? Pertanyaan itu tiba-tiba saja terbesit dalam benak kita. Benarkah dia yang kini bersama kita adalah jodoh kita, benarkah dia yang berniat mengajak kita dalam ikatan pernikahan adalah jodoh kita. Pertanyaan ini coba saya tanyakan pada saudari-saudari saya dalam sebuah group Al-Qur’an yang saya ikuti. Dan ada banyak jawaban yang saya dapatkan. Untuk mereka yang belum menikah, menjawab tidak tahu sambil berdoa semoga mendapat jodoh terbaik adalah jawaban yang bisa mereka berikan :). Namun ada juga yang memberikan jawaban dengan baik, menurut seorang saudari jodoh itu akan datang setelah kita beristikharah dan mendapatkan kemudahan ketika sedang berproses dengan seseorang. Lantas, apakah setelah menikah pasangan kita bisa kita sebut sebagai jodoh kita? Bagaimana jika perceraian terjadi?.

Jumat, 27 Juni 2014

HASIL SURVEI PUSPOL INDONESIA



CAPRES-CAWAPRES 2014 VERSI MAHASISWA

Prabowo-Hatta Dipilih Karena Tegas, Jokowi-JK Dipilih Karena Sederhana

Pusat Studi Sosial Politik Indonesia (Puspol Indonesia) mengadakan survei dari tanggal 16 sampai dengan 23 Juni 2014 di 23 kampus dengan jumlah sampel mahasiswa sebanyak 1.000 responden. Sampling Survei ini menggunakan teknik  random sampling. Kategori kampus nya terdiri dari kampus negeri maupun kampus swasta yang tersebar di Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat. Karakteristik responden adalah mahasiswa dengan kategori aktivis dan non aktivis. Latar belakang program studinya juga beragam baik berlatar belakang ilmu sosial maupun ilmu eksakta. Survei ini menggunakan pendekatan  mix approach (pendekatan campuran) antara kuantitatif dengan kualitatif dengan metode survei Explanatory Survey yaitu suatu metode survei dengan tujuan ditemukannya penjelasan yang lebih mendalam atau menemukan alasan responden menentukan pilihan. Margin of error survei ini adalah 2.47 % pada tingkat kepercayaan 95 %


Kamis, 19 Juni 2014

Pintaku untuk Mu


Oleh: kartika Dwi Ningsih


Rasulullah bersabda “ sesungguhnya Jibril diberi tugas untuk mengurus segala keperluan anak Adam. Jika seorang hamba yang kafir berdosa, Allah SWT berfirman kepada Jibril “Hai Jibril tunaikanlah keperluannya. Sesungguhnya Aku tidak suka mendengar permintannya’. Dan jika seorang mukmin berdoa Allah SWT berfirman kepada Jibril,”Hai Jibril jangan kau tunaikan dulu keperluannya,sebab aku senang mendengar permohonannya”
(HR. Ibnu An Najjar dari Jabir RA.)

Dengan menyebut namaMu Wahai Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang…
Sepenggal kalimat dari hadist di atas menyadarkanku di malam ini, betapa aku selama ini merasa kuat tanpa meminta, merasa berputus asa setelah waktu yang kuanggap cukup untuk meminta padaMu namun tak jua menampakkan terkabulnya pintaku. Menyadari keterbatasanku sebagai seorang perempuan yang memiliki hasrat seksual yang tinggi namun belum jua mampu menghalalkan hubungan yang berkali-kali kandas di tengah jalan. Bukan aku tidak ingin, namun ternyata kusadari aku tidak sungguh-sungguh meminta kepadaMu Sang Maha Pengabul doa.

Rabu, 11 Juni 2014

Dokumentasi Diskusi Publik 2014







”Mengupas Visi, Misi, dan Program Capres-Cawapres 2014” 
 11 Juni 2014 @RSG FIS UNJ
Pukul 09.00-12.00

Ibnu N. Sebagai MC Membuka Acara

Pak Andi (baris ke dua dari kanan), Selaku Dekanat FIS. 


Sabtu, 07 Juni 2014

Motivasi Belajar: Tidak ada yang sulit



Oleh: Kartika Dwi Ningsih, S.Pd

Menjadi guru kelas 3 sekolah dasar tentu bukanlah perkara yang mudah. Banyak sekali kejadian dan pelajaran yang bisa diambil dalam pembelajaran di kelas 3. Salah satunya adalah mengahadapi siswa yang seringkali berkata sulit, ribet,susah sebelum dia mencobanya. Kejadian ini saya alami dengan siswa saya yang bernama Rifat.

Rifat sebenarnya anak yang pintar, dia memiliki hafalan yang  baik dalam perkalian atau hal yang lainnya. Namun seringkali dia berkata sulit bu, susah, dan ribet sebelum mengerjakan soal yang diberikan. Sehingga dia cenderung tidak menyelesaikan pekerjaannya bahkan tidak mengerjakannya. Namun saya tidak menyerah begitu saja dan saya tidak mau mengalah dengan pernyataannya. Tentu menyelesaikannya bukan dengan membiarkannya atau mengabaikan ucapannya. Karena yang saya tahu semakin sering dia berucap seperti itu dia akan benar-benar tidak akan percaya diri mengerjakan tugas walaupun dia bisa. 

Senin, 02 Juni 2014

Aku & Hijrahku



Oleh: Kartika Dwi Ningsih, S.Pd
  
Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung?(Qs Al-Baqarah:5)”

Senja hari ini, berpayung rintik hujan yang terus turun sejak pagi menemaniku untuk memulai cerita ku yang tak kan pernah terlupakan. Cerita indah bagaimana Allah mendekapku dalam hangat kasihNya yang membawaku kini dalam hijrah yang tiada pernah ku duga dalm hidupku. Aku mengingat sore itu, sore dimana aku mengikuti kegiatan kampusku di sebuah gunung di daerah Jawa Barat. Mulanya semua kegiatan itu berjalan biasa saja tiada kegiatan yang menarik hatiku pada saat itu. Namun tanpa kusadari semua peserta dan panitia perempuan pada acara itu adalah perempuan-perempuan cantik yang telah membalut diri mereka dalam busana indah khas muslimah, panjang dan tertutup rapih. Sementara aku, dan beberapa temanku santai mengenakan pakaian yang biasa kami kenakan dalam kehidupan sehari-hari kami. Aku berjilbab saat itu, namun tidak serapih mereka. Saat itu aku tak memperdulikan dan bahkan tidak merasa ada yang aneh dengan busana ku saat itu.

Kamis, 09 Januari 2014

Anakku, harapanku.

Oleh: Kartika Dwi Ningsih, S.pd.

Tak ada kata yang mampu lukiskan betapa ibu sangat bahagia memilikimu wahai permataku. Melahirkanmu kedunia ini adalah anugerah terindahNya yang Dia berikan kepada ibu. Menyaksikanmu tumbuh besar adalah kebahagiaan yang tiada tara pernah ibu rasakan dalam hidup ibu yang sebentar ini. Menghabiskan waktu, melihatmu belajar satu persatu huruf yang kini kau hafal adalah bahagia ibu. Kau gadis kecil ibu yang kini tumbuh jadi seorang putri cantik, meyakinkan ibu betapa ibu sangat beruntung memilikimu. Duhai gadisku, tumbuhlah engkau seperti putri cantik yang tidak hanya cantik parasnya, tapi juga cantik hatinya. Karena engkau harus tau, cantik fisik akan sirna di masa yang akan datang. Sementara dengan kecantikan hati yang kau miliki, kau akan tumbuh dan dicintai oleh banyak orang yang mengenalmu.

Jumat, 03 Januari 2014

Menikah muda? Siapa takut



Oleh: Kartika Dwi Ningsih, S.Pd


Mendengar kata menikah muda sepertinya akan menjadi suatu yang aneh di masyarakat modern Indonesia saat ini. Pernikahan dalam usia muda bukanlah aib yang harus ditutupi atau sesuatu yang harus dilarang oleh kebanyakan orang tua. Mengapa demikian?karena dengan jelas Allah berfirman dalam Al-Qur’an ”Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” (Ar-Ruum 21). Hal ini menandakan kecenderungan dan ketentraman yang hadir dalam setiap diri manusia merupakan hal yang wajar adanya, tidak terkecuali oleh pemuda

Transformasi Jilbab

Oleh: Kartika Dwi Ningsih, S.Pd
 
Entah senang atau bagaimana perasaan ini memandang begitu banyak perubahan yang sangat terasa terjadi pada muslimah saat ini. Hal yang paling terasa adalah beberapa perubahan gaya hidup muslimah saat ini. Perubahan pasti terjadi, karena memang saat ini zaman terus mengalami perkembangan dan waktu tidak pernah berhenti berputar. Namun haruskah perempuan-perempuan muslimah mengikuti perubahan hanya karena ingin terlihat modern dan akhirnya mengabaikan ketentuan-ketentuan Islam dalam Al-Qur’an.