Selasa, 20 Agustus 2013

(OUTLINE SKRIPSI) Civic Space : Kemandirian di Tengah Konflik Ruang Sosial Nelayan Karangsong Indramayu Jawa Barat


Oleh:  Gurnadi Ridwan[1]

            Desa Karangsong adalah salah satu desa di Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat. Karangsong memiliki luas wilayah  243.067  Ha, dengan batas wilayah Desa Pabean Udik di sebelah utara, disebelah selatan berbatasan dengan Desa Tambak, disebelah barat berbatasan dengan Keluarahan Paoman, dan disebelah timur  berbatasan dengan Laut Jawa.

            Sebagai pelabuan baru, Karangsong mengalami kemajuan. Pelabuan ini sudah ada sejak tahun 90-an, akan tetapi mengalami perbaikan pada tahun 2004, dan pada tahun 2008 pelabuan ini sudah menjadi pelabuan dengan omset terbesar se-Jawa Barat. Sebagai pelabuan Karangsong memiliki daya tarik investor yang tinggi, sehingga menimbulkan geliat ditingkat  civil. Berbagai pemain baru dengan modal besar menanamkan investasinya baik berupa pembelian kapal atau jual-beli ditempat Pelelangan Ikan. Dampak dari kemajuan tersebut adalah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, sehingga wajar jika mayorita penduduk karangsong adalah nelayan. 

Jumat, 16 Agustus 2013

Sebuah Pemikiran


Tulisan ini lahir dari sebuah pertannyaan seorang teman tentang islam, ketika itu ia bertannya kepadaku dalam sebuah kunjungan pada tahun 2012 di rumahku, “Apa panduanmu dalam beribadah? kita tak mungkin beragama tanpa satu pendekatan alim ibadah, karena kita hannya manusia biasa yang pengetahuannya masih rendah tentang ilmu Al-Quran dan Islam, jadi butuh ilmu dan pendekatan para alim jika kita mau menjadi muslim yang kafah”–kurang lebih seperti itu pertannyaan temanku. Menangkapi pertannyaan tersebut otakku langsung berfikir, hal yang ku anggap sederhana sebelumnya kemudian menjadi sesuatu yang memang harus kufikirkan, menurutku tidak ada salahnya pertannyaan temanku untuk dicari tau dan ditelusuri secara radikal (mengakar) kebenarannya –apa lagi aku memang suka sekali teka-teki dan investigasi.

Selasa, 06 Agustus 2013

Peperangan Pada Masa Rasulullah

 
Perang badar (2H)
             Perang badar terjadi pada bulan Ramadhan. Ketika itu Rasul memerintahkan para sahabatnya untuk mencegat kabilah dagang dari suku Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan. Ketika itu rombongan dagang suku quraisy sedang meuju makkah dengan kekuatan 1000 ekor unta yang membawa berbagai macam barang dagang.