Minggu, 29 Juni 2014

Jodoh...



Oleh: Kartika Dwi Ningsih

“Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu(Adam), dan Allah menciptkan pasangannya (Hawa) dari dirinya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak (Qs An-Nisa:1)”
 

Kita pasti seringkali mendengar kata jodoh, mengucapkan sebait doa tentang jodoh terbaik pun sering terlantun dikala tangan ini menengadah kepadaNya. Tapi apakah jodoh itu?bagaimana yang disebut dengan jodoh itu? Pertanyaan itu tiba-tiba saja terbesit dalam benak kita. Benarkah dia yang kini bersama kita adalah jodoh kita, benarkah dia yang berniat mengajak kita dalam ikatan pernikahan adalah jodoh kita. Pertanyaan ini coba saya tanyakan pada saudari-saudari saya dalam sebuah group Al-Qur’an yang saya ikuti. Dan ada banyak jawaban yang saya dapatkan. Untuk mereka yang belum menikah, menjawab tidak tahu sambil berdoa semoga mendapat jodoh terbaik adalah jawaban yang bisa mereka berikan :). Namun ada juga yang memberikan jawaban dengan baik, menurut seorang saudari jodoh itu akan datang setelah kita beristikharah dan mendapatkan kemudahan ketika sedang berproses dengan seseorang. Lantas, apakah setelah menikah pasangan kita bisa kita sebut sebagai jodoh kita? Bagaimana jika perceraian terjadi?.

Jumat, 27 Juni 2014

HASIL SURVEI PUSPOL INDONESIA



CAPRES-CAWAPRES 2014 VERSI MAHASISWA

Prabowo-Hatta Dipilih Karena Tegas, Jokowi-JK Dipilih Karena Sederhana

Pusat Studi Sosial Politik Indonesia (Puspol Indonesia) mengadakan survei dari tanggal 16 sampai dengan 23 Juni 2014 di 23 kampus dengan jumlah sampel mahasiswa sebanyak 1.000 responden. Sampling Survei ini menggunakan teknik  random sampling. Kategori kampus nya terdiri dari kampus negeri maupun kampus swasta yang tersebar di Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat. Karakteristik responden adalah mahasiswa dengan kategori aktivis dan non aktivis. Latar belakang program studinya juga beragam baik berlatar belakang ilmu sosial maupun ilmu eksakta. Survei ini menggunakan pendekatan  mix approach (pendekatan campuran) antara kuantitatif dengan kualitatif dengan metode survei Explanatory Survey yaitu suatu metode survei dengan tujuan ditemukannya penjelasan yang lebih mendalam atau menemukan alasan responden menentukan pilihan. Margin of error survei ini adalah 2.47 % pada tingkat kepercayaan 95 %


Kamis, 19 Juni 2014

Pintaku untuk Mu


Oleh: kartika Dwi Ningsih


Rasulullah bersabda “ sesungguhnya Jibril diberi tugas untuk mengurus segala keperluan anak Adam. Jika seorang hamba yang kafir berdosa, Allah SWT berfirman kepada Jibril “Hai Jibril tunaikanlah keperluannya. Sesungguhnya Aku tidak suka mendengar permintannya’. Dan jika seorang mukmin berdoa Allah SWT berfirman kepada Jibril,”Hai Jibril jangan kau tunaikan dulu keperluannya,sebab aku senang mendengar permohonannya”
(HR. Ibnu An Najjar dari Jabir RA.)

Dengan menyebut namaMu Wahai Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang…
Sepenggal kalimat dari hadist di atas menyadarkanku di malam ini, betapa aku selama ini merasa kuat tanpa meminta, merasa berputus asa setelah waktu yang kuanggap cukup untuk meminta padaMu namun tak jua menampakkan terkabulnya pintaku. Menyadari keterbatasanku sebagai seorang perempuan yang memiliki hasrat seksual yang tinggi namun belum jua mampu menghalalkan hubungan yang berkali-kali kandas di tengah jalan. Bukan aku tidak ingin, namun ternyata kusadari aku tidak sungguh-sungguh meminta kepadaMu Sang Maha Pengabul doa.

Rabu, 11 Juni 2014

Dokumentasi Diskusi Publik 2014







”Mengupas Visi, Misi, dan Program Capres-Cawapres 2014” 
 11 Juni 2014 @RSG FIS UNJ
Pukul 09.00-12.00

Ibnu N. Sebagai MC Membuka Acara

Pak Andi (baris ke dua dari kanan), Selaku Dekanat FIS. 


Sabtu, 07 Juni 2014

Motivasi Belajar: Tidak ada yang sulit



Oleh: Kartika Dwi Ningsih, S.Pd

Menjadi guru kelas 3 sekolah dasar tentu bukanlah perkara yang mudah. Banyak sekali kejadian dan pelajaran yang bisa diambil dalam pembelajaran di kelas 3. Salah satunya adalah mengahadapi siswa yang seringkali berkata sulit, ribet,susah sebelum dia mencobanya. Kejadian ini saya alami dengan siswa saya yang bernama Rifat.

Rifat sebenarnya anak yang pintar, dia memiliki hafalan yang  baik dalam perkalian atau hal yang lainnya. Namun seringkali dia berkata sulit bu, susah, dan ribet sebelum mengerjakan soal yang diberikan. Sehingga dia cenderung tidak menyelesaikan pekerjaannya bahkan tidak mengerjakannya. Namun saya tidak menyerah begitu saja dan saya tidak mau mengalah dengan pernyataannya. Tentu menyelesaikannya bukan dengan membiarkannya atau mengabaikan ucapannya. Karena yang saya tahu semakin sering dia berucap seperti itu dia akan benar-benar tidak akan percaya diri mengerjakan tugas walaupun dia bisa. 

Senin, 02 Juni 2014

Aku & Hijrahku



Oleh: Kartika Dwi Ningsih, S.Pd
  
Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung?(Qs Al-Baqarah:5)”

Senja hari ini, berpayung rintik hujan yang terus turun sejak pagi menemaniku untuk memulai cerita ku yang tak kan pernah terlupakan. Cerita indah bagaimana Allah mendekapku dalam hangat kasihNya yang membawaku kini dalam hijrah yang tiada pernah ku duga dalm hidupku. Aku mengingat sore itu, sore dimana aku mengikuti kegiatan kampusku di sebuah gunung di daerah Jawa Barat. Mulanya semua kegiatan itu berjalan biasa saja tiada kegiatan yang menarik hatiku pada saat itu. Namun tanpa kusadari semua peserta dan panitia perempuan pada acara itu adalah perempuan-perempuan cantik yang telah membalut diri mereka dalam busana indah khas muslimah, panjang dan tertutup rapih. Sementara aku, dan beberapa temanku santai mengenakan pakaian yang biasa kami kenakan dalam kehidupan sehari-hari kami. Aku berjilbab saat itu, namun tidak serapih mereka. Saat itu aku tak memperdulikan dan bahkan tidak merasa ada yang aneh dengan busana ku saat itu.