Minggu, 30 Agustus 2015

Presiden diharap ambil langkah tegas perbaiki ekonomi

Ubedilah Badrun (Pengamat Politik)
"Misalnya, lakukan secara serius pemberantasan mafia sembako dan tingkatkan daya beli masyarakat menengah ke bawah dengan memberikan insentif,"

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo diharapkan segera mengambil langkah tegas untuk mengatasi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar sekaligus untuk mendapat kepercayaan publik.

Sabtu, 29 Agustus 2015

Tasbih dan Renungan

Oleh: Gurnadi R.

tasbih & renungan
Hari ini sedang tidak ada kerjaan, karena beberapa projekku sudah selesai. Hari ini teras sangat lambat, tidak seperti hari biasanya jika menjelang pukul 07.00 aku sudah direpotkan dengan urusan sana-sini.

Karena tak terbiasa berdiam diri, aku keluar menuju halaman belakang, ku coba mencari aktifitas, kulihat pohon cabai, pare, pandan, jeruk, anggur, jambu dan mangga di halaman belakang. Aku sangat hobi menanam, klo kata kieluargaku tanganku itu dingin, maksudnya apa yang ku tanam bisa tumbuh –aku cukup tersanjung. Segera ku ambil ember dan gayung kecil, ku sirami satu persatu tanaman yang ada, kemudian langkahku menuju ke teras rumah dan menyiram tanaman hias kuping gajah. Selesai sudah aktifitas menyiram tanaman, hannya butuh 20 menit.

Rabu, 26 Agustus 2015

Bayang-bayang Kegagalan Pemerintahan Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ubedilah Badrun (Pengamat Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta/UNJ)

Ubedilah Badrun
Membangun optimisme itu sangat penting. Ia seperti energi listrik yang menggerakan mesin-mesin pabrik yang memproduksi barang. Dengan bergeraknya mesin pabrik memproduksi barang maka dapat dikalkulasi berapa jumlah barang yang diproduksi dalam sehari, sebulan, setahun dan seterusnya. Oleh karenanya optimisme itu sebangun dengan produktifitas. Begitu juga membangun sebuah negara. Optimisme itu penting karena dengan optimisme itu memberi kontribusi besar bagi tingginya produktivitas sebuah negara.

Senin, 17 Agustus 2015

70 Tahun Indonesia dan Bobroknya Sistem Politik

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ubedilah Badrun
(Pengamat Sosial Politik UNJ dan Direktur Puspol Indonesia)


Ubedilah Badrun
Pada usia 70 tahun Indonesia merdeka, hiruk pikuk politik masih terus terjadi. Di tengah hiruk pikuk itulah hampir tidak ada yang mencermati sisi yang membahayakan dari sistem politik yang sedang dipraktekkan. Semuanya seolah larut dalam euphoria demokrasi yang terus berjalan. Logika stake holders politik masih meyakini jika menang pemilu semua masalah akan selesai.