Kamis, 01 Januari 2015

Yudi Latif: KAYA PARTAI, MISKIN PEMIMPIN

Yudi Latif
Oleh: Yudi Latif
Demokrasi Indonesia sepanjang tahun 2012 terus memperlihatkan kecenderungan serba paradoks. Minat mendirikan partai politik tak kunjung surut, bersejalan dengan kecenderungan para politisi dan partai politik untuk memperkaya diri. Saat yang sama mutu demokrasi Indonesia tetap miskin (defisit), tidak berhasil melakukan pendalaman (perbaikan institusional) dan perluasan (membawa keadilan dan kesejahteraan).

Di tengah fenomena demokrasi seperti itu, yang dikembangkan oleh para pemimpin politik adalah sikap apologetika. Apologetika adalah suatu sikap untuk mengambil sebagian pandangan yang memperkuat pendakuan (klaim) seraya menolak sebagian lain yang melemahkan. Seperti sikap pemerintah yang begitu doyan mengumbar penilaian dunia luar yang menguntungkan, tetapi begitu reaktif menolak penilaian lain yang mementalkan klaim keberhasilannya.