Selasa, 10 September 2013

Nasionalisme, Oligarki, Kleptokrasi & Pemilu 2014



Oleh : Ubedilah Badrun 
 

Akhir akhir ini mulai muncul elit politik dan elit pebisnis di Indonesia yang menanggalkan nasionalisme dalam praktik bisnis dan politiknya. Penulis masih ingat ada pejabat negara yang berkata “ katongi dulu nasionalismemu” untuk mengikuti arus dominasi asing di Republik ini. Nampaknya elit politik dan elit pebisnis republik ini berlindung dibalik kata kata itu agar kita percaya bahwa dia sedang menembunyikan nasionalisme nya untuk kepentingan nasionalisme yang lebih besar. Pada realitanya justru persembunyian nasionalisme itu makin terkubur dan elit politik dan elit pebisnis itu larut dalam gelombang neoliberalisme yang menggerus Republik ini. Implikasi dari makin terkuburnya nasionalisme itu adalah wajah ekonomi kita yang terus dililit utang yang terus bertambah hingga melampaui 2000 Triliun dan kini target pertumbuhan ekonomi juga tidak tercapai sehingga mau tidak mau negara juga akan menambah hutang lagi. Sementara sumber daya alam kita juga dikuasai asing hingga mencapai kurang lebih 75 %, serta sektor perbankan juga dikuasai asing mencapai 51 %. Angka kemiskinan juga belum berubah kisarannya antara 12 s.d. 15 %. Angka pengangguran usia produktif bahkan terburuk di Asia Pasifik. Lalu pantaskah elit politik dan pebisnis berkata “kantongi dulu nasionalismemu!” ?.


FGD Aktivis 98






Tahun 2014 merupakan tahun penting bagi Indonesia. Ada dua momen politik yang berbaku kait dan sangat menentukan perjalanan bangsa ini di tahun-tahun mendatang. Pertama adalah pemilu legislatif dan yang kedua adalah pemilihan Presiden. Hajat politik yang menentukan arah dan tujuan berbangsa dan bernegara ini dibiarkan meluncur tanpa ada kawalan ataupun kritisasi oleh mahasiswa. Gerakan mahasiswa yang sejak sebelum bangsa ini mampu berdiri telah memosisikan diri sebagai agen perubahan, justru pada saat kritis seperti saat ini tidak memunculkan diri sebagai pengawal dari pemastian bangsa ini tinggal landas menuju bangsa yang setahap lebih maju dari sebelumnya. 


 Muradi (PUSKAPOLKAM UNPAD)
Ubedilah Badrun (Aktivis 98 - Ketua PUSKASPOL FIS UNJ) 
10 September 2013 Pukul 20.00 WIB.

Selasa, 03 September 2013

Latihan Otak oleh : Tim Powe Brain Indonesia



Pendahuluan

Taukan anda, fakta membuktikan bahwa manusia hanya menggunakan tidak lebih dari 10%  kapasitas Otak. Jika seseorang dapat menggunakan 100%, apa yang terjadi?
·        Kita bisa menguasai 8 bahasa penting yang ada di dunia.
·        Kita bisa mengingat 3 buku telpon, dimana terdapat 5000 nama-nama beserta nomer telponnya, dll.

Disini saya juga ingin menjelaskan bahwa, secara anatomi tidak terdapat peerbedaan anatomi antara otak kita dengan seorang Albert Einstein. Karena permasalahannya adalah kita tidak sadar bahwa kita tidak tau akan kemampuan otak kita sebenarnya dan kita jarang sekali melatih otak kita secara teratur.

The Art of Influence : Rahasia tentang Menanamkan Pengaruh dalam 10 Menit


BAB I  
Macam-macam Gaya Menanamkan Pengaruh

1.      Gaya Memberitahu ( Seorang Analis )
Gaya Memberitahu biasanya ditandai dengan menggunakan logika, fakta opini dan ide. Orang dengan gaya ini biasanya memakai cara-cara langsung dalam mengemukakan ide-ide mereka dengan menggunakan bukti ( angka / data statistic ) dan argument ketimbang menekankan diri pada kecenderungan untuk memepengaruhi emosi. Contoh : Pengacara, Akademisi, Polisi atau Ditektif.

Orang yang mengngunakan gaya ini biasanya pintar memilih dan mengunakan kata-kata dengan cepat dan tepat, mereka biasanya mampu mempertahankan ide mereka dengan arguman yang logis. Orang dengan gaya ini memiliki cara pikir yang analitis. Mereka suka struktur dan pengorganisasian. Mereka juga suka mengikuti kebijakan dan prosedur.

Dalam mengabungkan atau menyatukan ide-ide mereka, biasanya orang dengan Gaya ini melakukannya dengan menyesuaikan ide-ide mereka kedalam struktur logika yang sudah ada.

Skill with People Les Giblin

Oleh : Gurnadi Ridwan

Buku Skill with People  karya Les Giblin adalah pedoman untuk kesuksessan karier, kehidupan berkelurga dan kehidupan sosial yang lebih baik. Buku ini mengajari kita bagaimana bersikap dan bermasyarakat. Bagaimana membuat relasi yang baik dengan orang lain.

DAFTAR ISI :
Memahami Manusia #1
Bagaimana Kita Belajar ( dan Membeli )

Memahami Manusia #2
Bagaimana Kita Mengingat Informasi

Memahami Manusia #3

        I.            Memahami Orang dan kodrat Manusia
     II.            Cara Terampil untuk Berbicara dengan Orang
   III.           Cara Terampil untuk Membuat Orang Merasa Penting
  IV.            Cara Terampil untuk Menyetujui Pendapat Orang
     V.            Cara Terampil untuk Mendengarkan Orang
  VI.            Cara Terampil untuk Mempengaruhi Orang
VII.           Cara Terampil untuk Meyakinkan Orang
VIII.         Cara Terampil untuk Membuat Orang Berkata “YA!”
   IX.           Cara Terampil untuk Menentukan Suasana Hati Orang
     X.           Cara Terampil untuk Memuji Orang
   XI.           Cara Terampil untuk Mengkritik Orang
XII.           Cara Terampil untuk Berterima Kasih pada Orang
XIII.         Cara Terampil untuk Menciptakan Kesan Baik
XIV.          Cara Terampil untuk Melakukan Percakapan


Selasa, 20 Agustus 2013

(OUTLINE SKRIPSI) Civic Space : Kemandirian di Tengah Konflik Ruang Sosial Nelayan Karangsong Indramayu Jawa Barat


Oleh:  Gurnadi Ridwan[1]

            Desa Karangsong adalah salah satu desa di Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat. Karangsong memiliki luas wilayah  243.067  Ha, dengan batas wilayah Desa Pabean Udik di sebelah utara, disebelah selatan berbatasan dengan Desa Tambak, disebelah barat berbatasan dengan Keluarahan Paoman, dan disebelah timur  berbatasan dengan Laut Jawa.

            Sebagai pelabuan baru, Karangsong mengalami kemajuan. Pelabuan ini sudah ada sejak tahun 90-an, akan tetapi mengalami perbaikan pada tahun 2004, dan pada tahun 2008 pelabuan ini sudah menjadi pelabuan dengan omset terbesar se-Jawa Barat. Sebagai pelabuan Karangsong memiliki daya tarik investor yang tinggi, sehingga menimbulkan geliat ditingkat  civil. Berbagai pemain baru dengan modal besar menanamkan investasinya baik berupa pembelian kapal atau jual-beli ditempat Pelelangan Ikan. Dampak dari kemajuan tersebut adalah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, sehingga wajar jika mayorita penduduk karangsong adalah nelayan. 

Jumat, 16 Agustus 2013

Sebuah Pemikiran


Tulisan ini lahir dari sebuah pertannyaan seorang teman tentang islam, ketika itu ia bertannya kepadaku dalam sebuah kunjungan pada tahun 2012 di rumahku, “Apa panduanmu dalam beribadah? kita tak mungkin beragama tanpa satu pendekatan alim ibadah, karena kita hannya manusia biasa yang pengetahuannya masih rendah tentang ilmu Al-Quran dan Islam, jadi butuh ilmu dan pendekatan para alim jika kita mau menjadi muslim yang kafah”–kurang lebih seperti itu pertannyaan temanku. Menangkapi pertannyaan tersebut otakku langsung berfikir, hal yang ku anggap sederhana sebelumnya kemudian menjadi sesuatu yang memang harus kufikirkan, menurutku tidak ada salahnya pertannyaan temanku untuk dicari tau dan ditelusuri secara radikal (mengakar) kebenarannya –apa lagi aku memang suka sekali teka-teki dan investigasi.

Selasa, 06 Agustus 2013

Peperangan Pada Masa Rasulullah

 
Perang badar (2H)
             Perang badar terjadi pada bulan Ramadhan. Ketika itu Rasul memerintahkan para sahabatnya untuk mencegat kabilah dagang dari suku Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan. Ketika itu rombongan dagang suku quraisy sedang meuju makkah dengan kekuatan 1000 ekor unta yang membawa berbagai macam barang dagang. 

Rabu, 24 Juli 2013

Mentalitas Muslim



                Ciri orang yang beriman adalah sabar dan syukur, baik seorang muslin itu dalam keadaan sempit maupun lapang. Kita sering sekali mendapatkan problematika yang membelenggu bahkan hal itu bisa jadi adalah ujian dan cobaan yang diberika Allah untuk menjadikan diri kita lebih sabar dan bersyukur. Contohnya saja, ketika kita dilanda masalah, bukan masalah apakah kita bisa menyelesaikan masalah atau tidak, tetapi bagaimana kita bisa tetap beriman dan menjaga kualitas amal kita kepada Allah dalam keadaan yang sulit sekalipun.

Senin, 15 Juli 2013

RAMADHAN DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI PROFETIK


Oleh : AT. Alkhudri An – Nawawi III., M.Si

Makna Esensial Ramadhan
Fenomena Ramadhan selalu menghadirkan nuansa dan pernak-pernik yang menarik untuk dikaji. Tak mengherankan jika Ramadhan menjadi komodifikasi yang sangat laku di pasaran. Sebab Ramadhan hadir dalam wujud dialektis antara wahyu Tuhan (puasa) dengan nilai-nilai budaya masyarakat. Antara entitas yang sakral dengan bungkus yang profan. Antara penghambaan ilahiyah dan kesadaran sebagai manusia. Dalam konteks inilah entitas yang sakral (puasa, tarawih, dan lainnya) memiliki peranan penting sebagai tindakan simbolik yang merepresentasikan makna agama. Makna yang tentunya berimplikasi kualitatif. Dan, makna yang tidak sekedar berdimensi teologis semata. Karena hakikat berpuasa bukan sekedar ritual keagamaan, tetapi juga menghadirkan nilai-nilai kesadaran, hidup toleran dan kebersamaan yang relevan dengan nilai-nilai kebangsaan dan semangat kemerdekaan yang dalam kondisi nyata saat ini tengah rapuh, mencair, dan kian tercerabut.

Untung berinvestasi Emas



Untung berinvestasi Emas[1]
            Emas menjadi simbol sosial di masyarakat sebagai alat untuk mengkonfirmasi status sosial seseorang atau keluarga, bahkan emas dilambahkan sebagai simbol kesejahteraan di berbagai negara, contohnya saja emas pada ujung MONAS (Monumen Nasional), tugu emas melambangkan kesejahteraan bangsanya, banyak artis atau tokoh publik yang menjadikan emas sebagai simbol kemapanan atau kekayaan, selain harganya cukup mahal (jika di rupiahkan) emas menjadi alat trangsaksi di beberapa Negara.
            Karena emas menjadi simbol status sosial pemilikinya, kemudian timbul pertannyaan kenapa banyak orang yang mencari emas atau menginvestasi emas?

Rabu, 19 Juni 2013

“Pendidikan: Harus benar-benar”


            19 juni 2013, aku mengajar ngaji di pedongkelan. Langit kala itu tenang, setenang tengggelamnya surya di anatara sela-sela gedung. Pengajaran ngaji di mulai dari pukul 6.30 sampai 7.30 atau setelah masuk waktu isya. Aku datang lebih awal, kulihat beberapa anak sudah datang sambil bercanda ia menyapa kehadiranku “kakak, nanti ngaji tidak?”, dengan senyuman aku menjawab “ngaji donk, ayo panggil teman-teman yang lain”.

Setelah azan magrib berkumandang aku mempersiapkan diri untuk sholat berjamanah di musholah dekat dengan tempat mengajarku. Setalah selesai melaksanakan sholat aku dan pepe -pengajar ngaji dari pedeongkelan, menyiapkan barisan meja untuk anak-anak yang hendak belajar membaca iqro dan Al-quran di IC (Isalam Cemerlang), setelah memisahkan antara barisan putra dan putri -seperti biasa barisan putri jauh lebih tertib (ini menjadi pertannyaan kita bersama?) kami pun memulai mengajar, aku mengajar murid putra dan pepe mengajar murid putri. 

Satu-persatu baris mengahadap meja, secara bergiliran mereka mengantri membaca, setelah beberapa anak yang sudah membaca iqro dengan ku, aku bertemu dengan murid yang memberikanku pelajaran baru, dari awal aku sudah mengamatinya karena sebelumnya ia sempat menunjukan kekesalannya padaku, ia merasa aku terlalu lama mengajar anak yang lain, seolah tak sabar untuk meneguk segelas pengetahuan baru, ia merenge agar aku segera mengajarkannya membaca. Point positifnya adalah, ia memiliki semangat belajar yang tinggi. 

Rabu, 15 Mei 2013

MENGGUNAKAN PARADIGMA KONSTRUKTIVISTIK DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI



Oleh : Drs. Ikhwan M.Si2




A.   Pendahuluan
         Saat ini pembelajaran sosioplogi ibarat seorang yang mencari arah di persimpangan jalan. Menoleh kesana kemari, lalu memikirkan arah mana yang mesti di tempuh.Pada tingkat sekolah menengah kebingungan ini semakin memuncak ketika diberlakukannya kurikulum 2013. Pelaksanaan kurikulum 2013 bisa saja berdampak pada proses pembelajaran, dan sikap siswa terhadap mata pelajaran sosilogi. Muara dari  semua persoalan ini adalah rendahnya minat dan motivasi belajar siswa, merosotnya aktivitas dan hasil belajar mereka.

BUKU TEKS SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI DALAM KURIKULUM 2013



 Oleh: Erianjoni, S.Sos, M.Si
(Prodi Pendidikan Sosiologi-Antropologi FIS UNP Padang)



 
ABSTRAK

Persoalan tentang buku teks dalam kebijakan kurikukulm baru menjadi sesuatu yang krusial untuk menjadi sebuah diskusi. Selain menuai banyak kritikan tentang kesiapan pelaksanaan Kurikulum 2013, isu pengadaan buku teks yang bersifat sentrilstik dan pembuatannya yang terkesan cepat dipandang oleh banyak fihak akan menjadi masalah baru, walaupun sistem penyeragaman ini dipandang untuk menghindari kesalahan konsep seperti buku teks yang sebelumnya dibuat oleh penerbit swasta dan membantu program pendidikan murah tetapi ada persoalan teknis dan non teksnis lain yang barangkali luput dari kacamata pengamat yang diprediksi akan memperburuk implementasi kurikulum 2013 tersebut.

Menumbuhkan Imajinasi Sosiologis sebagai Tujuan Pembelajaran Sosiologi

Dr. Robertus Robet (UNJ)
 




Pengantar
            Seminar pada hari ini pada dasarnya mau memeriksa segi-segi mendasar yang muncul atau yang bakal muncul dalam pengajaran mata pelajaran sosiologi dan antropologi: apa dan bagaimana kompetensi, substansi sosiologi dan antropologi untuk sekolah dalam kurikulum 2013. Untuk memenuhi keperluan itu, makalah berikut bermaksud menyampaikan beberapa pandangan ringkas mengenai kompetensi dan substansi kurikulum 2013, namun karena alasan kapabilitas, penulis hanya akan berfokus pada mata pelajaran sosiologi saja. 

TANTANGAN PEMBELAJARAN SOSIOLOGI-ANTROPOLOGI DALAM MERESPON KURIKULUM 2013: SEBUAH PEMIKIRAN AWAL


Dr. Komarudin, M.Si[1]



[1] Tulisan ini disampaikan dalam Seminar Nasional dan Temu Forum Komunikasi Program Studi Pendidikan Sosiologi-Antropologi Indonesia di Universitas Negeri Jakarta, 15 Mei 2013.

KURIKULUM SOSIOLOGI ANTROPOLOGI 2013: TITIK LEMAH, RELEVANSI SOSIAL KEMASYARAKATAN DAN TANTANGAN PEMBELAJARANNYA



Oleh: Prof. Dr. Warsono (UNESA)





Perubahan dalam suatu  kehidupan merupakan sutu keniscayaan, yang tidak bisa ditolak oleh siapapun. Bahkan manusia sebagai agen perubahan dengan sadar melakukan perubahan untuk menuju kehidupan yang lebih baik.  Meskipun demikian, tidak semua orang siap menghadapi perubahan, termasuk dalam menghadapi perubahan kurikulum pendidikan nasional. 

ANALISIS KONSEP-KONSEP DASAR DALAM KURIKULUM SOSIOLOGI 2013


Dr. Linda Darmajanti, MT
Education’s purpose is to replace an empty mind with an open one[1]  Malcolm S. Forbes



Minggu, 10 Februari 2013

Indonesia Positif (2013)


            Indonesia adalah Negara yang kaya-raya, segala sumber daya alam melimpah-ruah bahkan penyanyi “koes plus” mengibaratkan tanah kita seperti tanah surga, apa yang kita lempar bisa menjadi tanaman -katanya.

            Perkebunan, industri ekstratif dan perusahaan migas di Indonesia sangatlah banyak, bahkan Indonesia termasuk negara penghasil sawit nomer satu dunia menurut data lembaga independen internasional Oil World, disusul oleh Malaysia di pringkat kedua. Sangat wajar jika ASIA Tenggra sangat dilirik untuk memimpin agrobisnis dunia.

            Data Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2001-2008 mencatat terdapat 2.531 izin baru untuk pertambangan sekala kecil didaerah Kalimantan (10% terdapat di Kalimantan selatan), bayangkan bagaimana kayanya kandungan perut bumi Indonesia, belum lagi di Papua, Sumatra dan Sulawesi.

            Indonesia adalah lautan yang ditaburi pulau-pulau kecil (menurut sebagaian orang), sangat wajar jika di zaman majapahit, nusantara adalah pengendali pelabuan dunia. Budaya maritim yang kental berpadu dengan budaya tanah (pertanian dan bercocok tanam), sangat wajar jika banyak negara-negara eropa pencari tanah indonesia. Kilang-kilang minyak didirikan di tengah lautan, setelah habis ditemukan lagi yang baru di daerah lain dan seterusnya, begitu kayanya bangsa ini sampai banyak perusahaan asing yang rela bekerja sama dengan Indonesia.     

Selasa, 05 Februari 2013

Berfikir Sosiologis (2013)

Sosiologi adalah disiplin ilmu yang lahir pada abad 19, bermula dari aguste comte yang menggunakan istilah sosiologi pada ilmu sosial yang berfokus pada masyarakat ini. sosiologi kemudian mulai diminati dan dilirik ilmu sosial sebagai studi kemasyarakatan. Kata sosiologi diambil dari gabunan dua kata socius (romawi) dan logos (yunani), yang berarti ilmu berteman, ilmu tentang teman, ilmu yang membahas relasi timbal-balik atau studi kemasyarakatan.

Sosiolog dituntut memiliki pandangan yang kuat secara keilmuan, artinya antara orang biasa dan sosiolog harus memiliik nilai yang beda dalam memandang masalah sosial dan kesehariaan. Contoh : orang biasa memandang toilet adalah tempat buang hajat, maka seorang sosiolog harus memiliik pandangan yang lebih luas. Toilet ini bisa dikaji dari segi bentuk yang kemudian memiliki perbedaan antara toliet-toilet di dunia, ini aspek budaya. kedua  mencari tau sejarah dari masing-masing asalnya dapat menjawab pertannyaan seperti kenapa berbentuk demikian dan bagaimana cara digunakannya. Ketiga cara atau sistem toilet itu bekerja meunjukan nalar fikir seorang pembuat atau suatu bangsa. Keempat bicara mengenai toilet maka berbicara masalah sanitasi dan kesehatan, sebelum ada WC hampir 40% masyarakat dunia hidup tanpa toilet, disini kita bisa melihat toilet sebagai produk sosial memiliki sifat sosiologis. Harvey Molotch adalah pakar sosiologi perkotaan yang sedang meneliti masalah barang/stuff -sosiologi toilet.

“Melihat dari sudut pandang desa” (2010)



Tema : Fenomena Urban  
Meledaknya Urban dan Bertambahnya Penduduk Miskin Kota

          Memasuki abad milenium kedua, sebagian besar negara periferi makin mendongkrak pembangunan dari pusat Ibu Kota sampai ke Desa terpencil. Akan tetapi pesatnya pembangunan tidak dibarengi dengan pemerataan antara kota dan desa, sehingga pembagunan pun menjadi asimetris. Angka urbanisasi yang meledak dari tahun-ketahun penulis rasa juga diakibatkan dari ketidak meratayan pembangunan.

 
 Tingginya tingkat urbanisasi membuat kota menjadi sarang kriminalitas, banyak hal yang mendorong masyarakat bertindak negatif, hal ini akibat kontestasi pekerjaan yang ketat (persaingan horizontal atau pencarian lapangan pekerjaan), sebagaian orang mengunakan jalan pintas semata-mata untuk memenuhi standar kebutuhan primernya/ terlepas penyakit phiskologis dan sosialisasi lingkungan sosial. Selain itu perkampungan kumuh yang berdiri dipusat dan pinggiran kota mulai meningkat dari tahun-ketahun. Para urban umumnya ketika ke kota tidak memiliki kemampuan yang memadai sehingga keberadaan mereka hanya menambah kepadatan kota dan angka kemiskinan. Kebanyakan kaum urban  hanya bermodal nekat dan tidak sedikit yang mengandalkan teman dan saudaranya yang sudah tinggal terlebih dahulu.

Motivasi Belajar (2011)

Belajar  ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpilah ketika orang lain berharap 
-William A Ward-
                                                                                    
Motivasi belajar bisa berasal dari internal atau eksternal diri. Contohnya dari faktor internal bisa berasal dari kebutuhan baik harga diri, rasa aman, aktualisasi diri dan kesadaran akan pentingnya belajar yang tinggi oleh diri kita sendiri. Sedangkan faktor eksternal bisa berasal dari lingkungan atau orang lain yang dapat mempengaruhi phsikologis seseorang dalam belajar.

Kartini-kartini Muda Pedongkelan (2011)



Pedongkelan adalah suatu tempat dicempaka putih dekat dengan danau cempaka putih Jakarta Timur. Disana berdiri sebuah rumah berukuran 7 x 5 meter. Cukup  besar memang tapi bukan besar-kecilnya yang membuat rumah tersebut bermakna. Dimata penduduk pedongkelan, rumah tersebut memiliki arti sebagai rumah belajar. Disanalah para penerus bangsa mempelajari hal-hal yang mereka tidak mengerti dibangku kelas dan disanalah rumah tersebut memiliki makna yang mendalam dihati anak-anak.

Untuk Perubahan (2009)


Select: All, Read, None
Show: AllUnread
“Bergeraklah wahai putra-putri terbaik bangsa mulai dari rasa ketidak nyamana di sekitar kalian” 
(Dany.A)
Fakultas ilmu sosial yang disingkat FIS adalah fakultas yang berada di gedung K, bila anda dari halte busway ingin menuju FIS hanya tinggal berjalan beberapa menit saja. Jangan heran bila anda melihat fasilitas yang menurut penulis masih kurang baik untuk ukuran universitas negeri yang berada di Jakarta, bila kita melihat dari depan bisa terlihat cat tembok gedung yang sudah  memudar, tiap tahun selalu di cat tapi sayang tidak ada perbaikan dindinding-dinding yang retak-retakan sehingga mengurangi nilai estentika dari cat baru. Bila mengingat julukan UNJ sebagai kampus hijau, kampus ini atau lebih kecil lagi Fakultas Ilmu Sosial ini tidak menunjukan kehijauannya. Pot-pot tanaman di lantai 2 di letakan sembarangan  tanpa memperhatikan segi keindahannya membuat FIS terlihat kumuh, bak tanaman yang berada di sisi jalan pun tak terlihat hijau. Siapa yang bertangung jawab atas kekurangan ini? Apakah tidak ada kesadaran dari pihak pengurus sampai mahasiswanya dalam menghijaukan kampus ini khususnya FIS.

Aku Berfikir “MONAS” (2010)

      Siapa yang tak kenal MONAS? Monumen Nasional yang ada di jantung Ibu kota ini menggambarkan sejarah bangsa yang panjang. Emas di atasnya seolah mengatakan bahwa negeri ini kaya akan sumber daya alam.

Konsep Community Development



Istilah community bila diartikan dalam bahasa Inggris adalah masyarakat. Istilah masyarakat menurut Soekanto (1993) sering digunakan untuk menyebut kelompok manusia yang masih hidup bersahaja hingga berperadapan modern, atau untuk menggambarkan kelompok manusia skala besar sampai pada kelompok-kelompok kecil yang terorganisir. Artinya para sosiolog maupun antropolog tidak memberi batasan yang jelas berupa ciri-ciri dan ruang tertentu yang dijadikan pegangan untuk mengadakan analisis secara ilmiah.

Jasa Pemasangan Jok Motor Dan Gaya Perkotaan : Studi kasus, Bengkel Jirin Pulo Gebang Jakarta Timur 2011


Abstraksi

   Tulisan ini akan membahas mengenai jasa pemasangan jok motor sebagai kapital ekonomi dan gaya perkota, hal ini dikarenakan bengkel jok motor tumbuh setelah meroket atau meledaknya pembelian kendaraan bermotor di Indonesia, khusunya di daerah perkotaan. Bisnis jok motor sekarang ini menjadi salah satu pilihan bisnis yang dapat diperhitungkan, apa lagi di daerah kota-kota besar yang notabennya ramai akan kendaraan bermotor. Diakhir tahun 2000an jok motor sebagai konsumsi primer berubah  menjadi konsumsi sekunder bahkan konsumsi sibolik, hal ini sangat menarik dikaji karena kita bisa lihat tingkat konsutif dan gaya hidup masyarakat perkotaan yang tinggi.    

Feminisme


   Perempuan beranggapan bahwa status mereka kurang beruntung dari pada laki-laki. wanita tidak memiliki hak untuk mendapatkan politik, hak memilih, pendidikan dan pekerjaan terutama dalam upah. Kedudukan perempuan dianggap tidaklah setara dengan laki-laki dan di nomor duakan.

Kata feminisme sendiri terbentuk pertama kali berawal dari gerakan-gerakan wanita di Eropa yang berujung di Amerika. Perjuangan aktivis gerakan itu melahirkan gelombang pertama feminism dalam menuntut kebebasan perempuan sedunia.

Teori feminis adalah sebuah generasi dari berbagai system gagasan mengenai kehidupan sosial dan pengalaman manusia yang dikembangkan dari perspektif yang terpusat pada wanita. Kenapa demikian karena sasaran utama studinya bertitik tolak pada wanita, mulai dari pengalaman sampai situasi yang dialami wanita dalam lingkungan sosial. Kedua, sasaran sentral yang dituju dalam teori ini adalah wanita dan ketiga teori feminis berasal dari kepentingan wanita. Tujuan feminisme adalah menunjukan bagimana penilaian tentang suatu kondisi sosial dimana perempuan menempuh kehidupan mereka membuka kesempatan untuk merekonstruksi dunia mereka dan menewarkan kepada mereka prospek kebebasan di masa depan.

Cahaya Harap di Atap Indonesia (2013)



Menjelang pergantian tahun, masyarakat Indonesia disibukan dengan kegiatan-kegiatan sakral tahun baru, ada yang mencari hiburan, berlibur keluar kota dan ada juga yang bersantai di rumah bersama keluarga. Memasuki pergantian tahun penulis merasa kita bangsa Indonesia harus lebih memaknai pergantian tahun ini sebagai refleksi dan renungan atas apa yang sudah bangsa ini lakukan untuk Indonesia.

Sepanjang tahun 2012 konflik sosial meningkat, ditemui 89 kasus koflik sosial dari masalah koflik SARA, ormas, institusi pendidikan, konflik karena kesenjangan sosial, sengketa lahan, sengketa kewenangan dan PEMILU KADA. Oleh sebab itu bangsa ini perlu melakukan pencegahan atau diteksi dini guna meminimalisir konfik bahkan menyelesaikan permasalahan yang terjadi, jika tidak maka bisa jadi kestabilan dan semangat kebangsaan ini bisa pudar dan hilang bersama percikan kembang api di atap indonesia.

Para Pembaru Negeri (2012)


Jika ada seribu orang yang berjuang, aku salah satunya
Jika ada seratus orang yang berjuang, aku termasuk di dalamnya
Jika ada sepuluh orang, aku di antaranya
Jika hannya satu orang saja, maka itu adalah aku
-Umar Bin Khaththab-

Sejarah tidak henti-hentinya menceritakan kisah perjuangan pemuda, disetiap kebangkitan bangsa atau revolusi sebuah negara -tidak luput dari peran para pemudanya. Pemuda tidak letih-letihnya mengibarkan panji-panji kemenangan diatas ke zaliman para penindas/kolonial. Ketika seruan itu tiba, pemuda dengan segerah berdatangan dan memberikan nyawanya dengan murah.

Secara biologis pemuda adalah manusia yang telah memasuki usia produktif dan letaknya diantara anak-anak dan orang tua -tepat di tengah-tengah, tetapi secara makna kata Pemuda memiliki makna yang lebih dalam lagi, yaitu SEMANGAT PEMBARU/Sikap kejiwaan. Abdul Rivai mengenalkan istilah Kaum Muda sebagai seluruh rakyat Hindia/Indonesia (tua atau muda) yang tidak lagi bersedia mengikuti aturan kuno, dikutip dalam Majalah Bintang Hindia tahun 1905.