Selasa, 05 Februari 2013

Jasa Pemasangan Jok Motor Dan Gaya Perkotaan : Studi kasus, Bengkel Jirin Pulo Gebang Jakarta Timur 2011


Abstraksi

   Tulisan ini akan membahas mengenai jasa pemasangan jok motor sebagai kapital ekonomi dan gaya perkota, hal ini dikarenakan bengkel jok motor tumbuh setelah meroket atau meledaknya pembelian kendaraan bermotor di Indonesia, khusunya di daerah perkotaan. Bisnis jok motor sekarang ini menjadi salah satu pilihan bisnis yang dapat diperhitungkan, apa lagi di daerah kota-kota besar yang notabennya ramai akan kendaraan bermotor. Diakhir tahun 2000an jok motor sebagai konsumsi primer berubah  menjadi konsumsi sekunder bahkan konsumsi sibolik, hal ini sangat menarik dikaji karena kita bisa lihat tingkat konsutif dan gaya hidup masyarakat perkotaan yang tinggi.    


Pendahuluan

Mungkin bagi kita, usaha bengkel motor bukanlah hal yang asing, tapi fenomena maraknya jasa pemasangan jok motor adalah sesuatu yang menarik. Bagi para pengendaran bermotor, mengalami masalah jok, seperti kulit jok sobek, busa jok sudah keras, kulit jok tidak lekat, dan lain sebagainya. Hal itu tentu membuat kita tidak nyaman, apa lagi kulit jok motor yang robek membuat celana kita basah akibat terkena hujan atau mungkin kita mengganti jok motor sekedar ingin tampil beda dari pengendara bermotor lain?. 

Bengkel Jok motor atau mobil mungkin sudah lama kita ketahui, akan tetapi memasuki tahun 2000an jasa pemasangan jok motor nampak menjadi marak seiring dengan meledaknya kendaraan bermotor di Indoneisa khusunya kota-kota besar. Hal itu menjadikan para perajin jok motor meningkatkan keteampilan mereka dalam hal jahit-menjahit, seperti membuat jok motor model sofa, papas ala motor balap dan lainnya. Kreatifitas dalam pembuatan jok motor variasi di-respon baik oleh masyarakat, selain menjadi semakin gaya dan modis, pengendara merasa tampil beda di jalan.

Fenomena Pesatnya Kendaraan Bermotor di Jakarta
 
Kendaraana bermotor bukan mejadi hal yang mewah lagi di abad ini. Mungkin pada era 1970an kendaraan bermotor adalah barang mewah -tidak semua orang punya. Akan tetapi di tahun 1900-2000an motor bukan menjadi barang mewah lagi, meskipun sebagaian dari kita tidak memilikinya namun secara kasat mata, kita bisa menyimpulkan bahwa motor adalah kendaraan yang mudah ditemuai, kita bisa lihat hampir disetiap rumah memiliki motor, bahkan lebih dari satu. banyak delar motor yang memberi kemudahan pada pembeli dengan DP lebih murah atau prosedural yang tidak berteleh-teleh.

Motor seolah menjadi solusi kemacetan, ketimbang angkutan umum dan mobil pribadi yang rentan terjebak macet. Di jalan motor terlihat dominan memenuhi jalan, hal ini sejalan dengan angka penjualan kendaraan bermotor yang kian meningkat setiap tahunnya. Meningkatnya pembelian sepedah motor dikarenakan pihak produser memberikan kemudahan-kemudahan dalam penjualan. Seperti cicilan murah, mendekati motor dengan konsumennya dengan cara delar-deler lokal atau kecil, diskon/sale, kredit, hadiah dan lain sebagainya. Hal itu cukup efektif membuat masyarakat tergiur atau merasa dimudahkan untuk membeli motor. 

        Data yang penulis dapat pada 2010[1] [4]didapatkan penjualan dari januari 2009 sampai juni 2009 relative mengalami kenaikan, hanya bulan mei yang mengalami penurunan sebesar 13,944 unit. lihat total dari januari 2009 mencapai 503,080 unit menjadi 608,691 pada bulan maret dan menjadi 652,54 unit pada bulan juni. Data diatas, menunjukan bahwa penjulanan motor perbulan rata-rata meningkat. Hal ini menunjukan masyarakat Indonesia sangat konsuntif atau keadaan transportasi Indonesia yang tidak bisa diharapkan membuat masyarakat Indonesia untuk membeli motor.

 Profil Bengkel Jok Motor Jirin
 
Jirin[2][5] adalah anak muda yang membuka usaha jok motor di daerah Pulo gebang, usaha itu sudah ia rintis dari tahun 2006. Usaha jasa pemasanggan jok motor ia tekuni karena ia melihat potensi tempat tinggal ia dekat dengan jalan selain itu daerahnya tidak sepi dari para penggemar sepeda motor, khusunya anak muda. Ia mendapat modal dari ibunya yang bekerja sebagai pedagang nasi uduk di gank Pos dan dana lainya ia peroleh dari patungan dengan rekan kerjanya ( 2 orang ).

Ia nekat berbisnis jok motor lantaran mencari kerja di Jakarta sangat sulit apa lagi hanya bermodal Izasah SMP ( Sekolah Menengah Pertama ). Bersama dua kawannya ia mencoba mengaduh nasip dengan usahannya sendiri. Bengkel jirin berada di depan Gang Pos, Pulo Gebang Jakarta Timur. Berada di pinggir jalan dan dekat dengan sekolah tingkat menengah atas. Bengkelnya mampu menarik hati kalangan pelajar dan anak muda yang memiliki hoby modifikasi motor, bengkelnya juga laris manis di kalangan masyarakat pada umumnya. 

Kapital sosial berupa relasi keercayaan dari teman-temannya membuat usaha jok motor yang dirintis pada 2006 memiliki konsumen yang stabil. Kepercayaan pelanggan yang notabennya adalah teman sendiri, membuat ia terkenal di daerah pulo gebang. Kapital sosial ini dia manfaatkan dan menjadi publikasi yang efektif dari mulut ke mulut. Apa lagi dua rekan kerjanya yang sangat terampil dan sudah memiliki pengalaman dibidang jok mobil membuatnya semakin mantap dalam menjalankan usaha bengkel jok motor.

Kedua rekan kerjanya adalah orang padang yang sangat gigih dalam bekerja. Keduanya memiliki pengalaman bongkar-pasang jok mobil, tidak heran jika banyak konsumen atau pelanggan yang menyebutkan pekerjaannya rapih dan cepat. Bekerja dengan dua orang kawan membuat pekerjaannya cepat selesai. Ada yang membongkar jok dan memasang, ada juga yang bertugas memapas jok atau membuat modifikasi jok motor yang siap pasang.[3][6] Karena alasan ini pula yang membuatnya termotivasi untuk membuka usaha bengkel jok motor, meski sebelumnya ia belum pernah bergelut dibidang bongkar pasang jok. Sistem pembagian upahnya adalah bagi hasil sesuai dengan kerjaan dan tingkat kesulitannya. 

Pemasukan dari jasa pemasangan jok tidak menentu. Dalam sehari ia bisa mendapat untung Rp. 20.000 – Rp. 200.000, terkadang bisa lebih bahakan tidak sama sekali. Bengkel jok motornya buka dari jam 09.00 sampai jam 17.00, kadang sabtu-minggu bisa sampai malam karena ramai pembeli. Paling sedikit ia mendapatkan pelanggan 1-3 orang perhari, paling banyak 8-9 jok motor bisa ia ganti. Tidak jarang ia berhadapan dengan pembeli yang menyebalkan “…klo udah masah tawar menawar, karena baru pertamakali dagang, kesel juga sih” ujarnya.

Menurut pengamatannya, selera konsumen akan jok motor dan konsumsi jok motor berbeda-beda, ada yang sekedar mengganti jok, ada yang sekedar memapas busa jok dan ada juga yang mengganti semuanya. Ada juga yang diganti karena keadaan jok sebelumnya robek atau sudah usang dan ada juga yang sekedar ingin lebih gaya dengan membeli berdasarkan selera masing-masing. Ada juga yang memapas jok agar terlihat sport dan ada juga yang menambah busa agar tidak terlalu panas saat mengendara.[4][7] Harga jok motor pun berbeda-beda. Dari Rp. 50.000 – Rp 100.000, jika tidak punnya modal besar pembeli bisa hanya mengganti kulitnya saja dengan biaya Rp. 18.000 – Rp. 30.000. Untuk upah pemasangan biasanya jirin mematok Rp. 5.000 plus memapas atau menambah busa jok.

Menurut pendapatnya, usaha jasa pemasangan jok pada awalnya sudah ada, bedanya dulu hanya jok mobil saja yang biasa terlihat. Akan tetapi entah mengapa menurutnya seiring dengan bertambahnya kendaraan bermotor dan masuknya gaya modifikasi motor dari luar negeri, membuat bengkel jok motor menjadi diminati dan pantut diperhitungkan. Terlebih lagi tidak sekedar kenyamanan akan tetapi gaya pun menjadi alasan mengapa jasa pemasangan jok motor tidak pernah sepi.

Menurut keteranganya, keterampilan yang tersulit adalah ketika seseorang mampu membuat jok mobil, karena menurutnya ke mampuan membuat jok mobil tidak segampang membuat jok motor, sehingga ia berpendapat bahawa “orang yang sudah berpengalaman atau mahir dalam membuat jok mobil ketika membuat atau bekerja di jok motor akan lebih rapih dan memiliki teknik tersendiri dalam memasang jok motor”, tutur pemuda berusia 21 tahun.           
      
Antara Kebutuhan dan Gaya Hidup

Seperti yang dijelaskan di atas, jok motor pada mulanya dikonsumsi sebagai kebutuhan primer, akan tetapi berubah menjad konsumsi sekunder bahkan konsumsi simbolik. Kita bisa lihat dari keterangan diatas dimana orang yang mengkonsumsi jasa pemasangan jok motor tidak sekedar menggati karena rusak, ada juga yang mengganti karena alasan gaya. Berikut ini adalah tabel mengenai Jenis jok motor selera masyarakat : 

NO
Jenis jok motor
Kelebihan
1
Jok motor bahan Varrio
Kuat dan tebal
2
Jok motor bergambar
Menarik dan unik
3
Jok motor model sofa
Menarik dan unik
4
Jok motor model polos
Murah

Dari table di atas terlihat mancam-macam model dan gaya jok motor. Menurut keterangan penjual, jok motor bahan Varrio termasuk yang palaing laku, hal ini dikarenakan bahannya yang kuat dan modelnya elegan dengan warna hitam cool. Kedua disusul dengan jok motor bergambar, menurut keterangan penjual, yang bergambar termasuk yang tidak kalah laris, hal ini dikarenakan gambarnya unik dan menarik mejadikan jok motor bergambar ini laku keras. Menurut keterangan jiri penjual jasa pemasangan jok motor, model jok motor bergambar ini meroket pada momentum FIFA piala dunia, dimana para konsumen membeli jok motor bergambarkan bendera negara idola atau club-club Eropa.

Jok motor model Varrio, Bergambar, Sofa dan Polos

Selanjutnya jok motor model sofa adalah yang paling menarik, meski tidak begitu laku dikarenakan harganya yang relatif mahal membuat jok motor model sofa tidak begitu diminati, akan tetapi ada juga orang yang sengaja memesan dan bahkan merekomendasikan modelnya sendiri agar selaras dengan motornya. Terakhir adalah model polos, meski jarang yang berminat jok motor ini cukup memuaskan bagi orang yang dalam keadaan terdesak tidak punya uang, karena jika jok motor yang sudah sobek dan tidak lekas diganti atau ditambal, ketika terkena air akan membuat busa jok rusak, mengeras dan akhirnya harus ganti busa juga, sehingga lebih memakan biaya lagi. Harga busa jok motor berbagai model berkisar Rp. 20.000 – Rp. 25.000.

Disini Nampak sekali terlihat, bagaimana jok motor mengalami perubahan nilai. Berawal dari konsumsi primer berubah menjadi konsumsi skunder dan bahkan sekedar konsumsi simbolik. Yang dimaksud konsumsi primer adalah mengganti jok motor karena kebutuhan, seperti, sudah kusam, karena sudah robek, tidak manyaman lagi di pakai. Sedangkan yang dimaksud konsumsi sekunder dimana jok motor dikonsumsi sekedar sebagai prestis sosial, seperti ingin meningkatkan daya tarik, mungkin salah satunya agar dibilang keren atau sebagai bentuk cari perhatian. Yang terakhir diaman jok motor menjadi konsumsi simbol, yang dimaksud dengan konsusmsi simbol adalah sebagai kesenangan saja, seperti membuat jok sofa yang mahal, pedahal untuk jok yang standar saja sudah dibilang nyamana jika di tamabah lagi dengan model sofa akan membuat nilainya lebih tingggi lagi mungkin si pemilik motor ingin menunjukan bahwa ia orang berada atau sekedar iangin dibilang keren dan mecing dengan motornya. Berikut ini adalah wawancara dengan Rusli dan Ambon, konsumen jok motor Jiri :

“ Gw ganti jok bukan karena rusak, karena mau ganti ja biar motor keliatan keren. Soal harga mah ga masalah, soalnya gw juga udah rencanain buat peli jok”

“Alasan gw ganti model jok sofa, biar gaya ja. Lagian kan bagus ‘n jarang ada yang punya. Selain entu biar mecing ja ma motor gw, kan enak ja dilihat pa lagi emang jamannya kaya gini”.

            Dari wawancara di atas, terlihat sekali konsumen yang membeli jok motor model sofa seperti Rusli dan Ambon tidak melihat harga jok tersebut mahal atau tidaknya, melainkan lebih ke masalah, selera dan konsumsi simbolik. Ia tidak melihat asa kebermanfaatan yang vital atau primer ketika membeli jok motor tersebut, akan tetapi lebih kemasalah prestos dan agar terlihat gaya saja. Damsar mengungkapkan dalam ekonomi pelaku atau actor ekonomi diasumsikan memiliki seperangkat pilihan dan prefensi yang telah tersedia serta bersifat stabil. Tindakan tersebut dilakukan oleh actor dengan tujuan meningkatkan pemanfaatan individu dan keuntungan atas apa yang di usahakan.[5][8]

Hubungan Antara Pesatnya Kendaraan dengan Jasa Pemasangan Jok Motor

Menurut Gunadi Sindhuwinata, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), produksi industri sepeda motor nasional pada 2010 mendatang diperkirakan akan mencapai Rp 65,27 triliun. Hal ini diperoleh dari target penjualan domestik 6,3 juta unit dan ekspor 64.000 unit. Dikarenakan penjualan pasar domestik naik sehubungan membaiknya perekonomian nasional. Ia juga menjelaskan siklus tahunan rata-rata pasar otomotif nasional naik dua kali lipat dari target pertumbuhan ekonomi nasional. Kalau tahun depan pemerintah mematok pertumbuhan 6 persen maka pasar otomotif berpotensi naik 12 persen.

Gunadi menjelaskan, jika harga sepeda motor rata-rata Rp 10 juta per unit, maka omzet sepeda motor tahun depan bisa mencapai Rp 63 triliun. Ternyata  saat ini beberapa sepeda motor harganya di atas Rp 15 juta, namun porsinya tidak terlalu besar. Penjualan  motor nasional  sampai Oktober 2009 mengalami penurunan 11,4 persen,  4,753 juta unit dibanding periode sama tahun lalu 5,319 juta unit. Krisis finansial global awal tahun sempat mengeringkan dana likuiditas perusahaan pembiayaan (leasing). Akibatnya, pasar menyusut. Saat ini  80 persen pembelian motor baru di Indonesia dilakukan dengan cara kredit.[6][9]

Tahun
Omzet
2010
65,27
2015
70,314
2020
75,748
2025
75,748

             Dari pemaparan gunadi, kita bias melihat bahwa tiap tahunnya rata-rata penjualan motor mencapai 6,3 juta. Hal ini menunjukan bahwa usaha jok motor masih tetap relefan sampai masa mendatang. Belum lagi masuknya gaya dan tren motor secara global membuat usaha jok motor masih bisa bernafas. Asalkan perajin jok motor mampu melakukan modifikas dan membuat jok motor lebih menarik lagi, maka usaha jok motor akan tetap segar dikalangan masyarakat, apa lagi yang senang dengan modifikasi dan gemar memasang berbagai asesoris motor. Terlebih lagi jika perajin ini bisa mengembangkan sayapnya dengan membuka usaha pemasangan jok mobil dan mampu membuat cabang, penulis rasa usahanya bisa lebih pesat lagi. Meski pendapatan dari jok motor tidak besar, setidaknya usaha jasa pemasangan jok motor ini menjadi salah satu pilihan alternative masyarakat menengan ke bawah sebagai bentuk usaha kerakyatan yang berbentuk padat karya, yang mampu menyerap penganguran. Berharap dari tumbuhnya usaha-usaha ini dapat memambah pendapatan masyarakat dan dengan usaha yang halal. Jadi involusi pada sector informal seperti jok motor kemungkinan sangat sedikit, karena motor pun kian bertambah banyak, sehingga wajar sekali meski sepanjang jalan Auri Cakung timur sampai gank Nanka di temukan usaha bengkel jok motor lainnya, bengkel jok jirin tidak terlalu terpengaruh. Kapital sosial yang baik dan gaya hidup perkotaan yang tinggi membuat bengkel jok motor jiri tetap laris.

Penutup

Dari penelitian mengenai jasa pemasangan jok motor sebagai ekonomi perkota, bisa menjadikan renungan bagi kita tentang gaya konsumen perkotaan dan kemampuan produsen memcari pasar. Seiring meroket kendaraan bermotor di Indonesia khusunya di daerah perkotaan, membuat bisnis jok motor menjadi laku keras. Konsumsi primer berubah  menjadi konsumsi sekuder bahkan konsumsi sibolik, menunjukan masyarakat Indonesia mudah terpengaruhi asing dan konsuntif. Lihat dimana harga malah atau sekedar ganti jok meski belu rusak menunjukan modifikasi jok sebagai gaya bermotor kaum urban.

Referensi

·         Damsar. 2009 . Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta : Kencana

Wawancara :
·         Wawancara dengan Jirin, pemuda 21 tahun. Pemilik bengkel jok. Pulo gebang Jakarta Timur.
·         Wawancara dengan Rusli, pemuda 21 tahun. Konsumen jok motor jirin. Uju menteng Jakarta Timur.

Sumber Internet :



[7][1] Tulisan ini merupakan tugas akhir dari mata kuliah Sosiologi Ekonomi. Puji sukur kehadiran Allah SWT, atas limpahan rahmad dan karunianya. Terimakasih kepada Bapak Asep Suryana sebagai Dosen dan pembimbing yang tidak letih memberikan ilmu. 
[8][2] Lahir pada Sabtu, 15 Juni 1991 di Jakarta, merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Tercatat sebagai mahasiswa Sosiologi FIS UNJ 2009. Alamat Email : Ridwanyat_indoku@yahoo.com
[9][3] Nama bengkel jok motor, didaerah pulo gebang, gang Pos, Jakarta Timur.



[2][5] Pemuda berusia 21 tahun, bertempat tinggal di Pulo gebang Jakarta Timur. Jirin adalah pemiliki bengkel jasa pemasangan jok motor dan mobil.
[3][6] Merapihkan atau merampingkan jok dengan cara di sikat dengan sisir besi.
[4][7] Menurut jirin, jok motor yang tipis memungkinkan jok lebih cepat panas saat digunakan jarak jauh dan dapat membuat pengemudi atau yang di bonceng tidak nyaman saat berkendara. Wawancara : 29 april 2011.
[5][8] Damsar. 2009 . Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta : Kencana




0 komentar:

Posting Komentar