Istilah community bila diartikan dalam bahasa Inggris adalah masyarakat. Istilah masyarakat menurut Soekanto
(1993) sering digunakan untuk menyebut kelompok manusia yang masih hidup
bersahaja hingga berperadapan modern, atau untuk menggambarkan kelompok manusia
skala besar sampai pada kelompok-kelompok kecil yang terorganisir. Artinya para
sosiolog maupun antropolog tidak memberi batasan yang jelas berupa ciri-ciri
dan ruang tertentu yang dijadikan pegangan untuk mengadakan analisis secara
ilmiah.
Soekanto
(1990) berpendapat masyarakat memiliki ciri-ciri, yaitu:
1.
Manusia yang
hidup bersama, yang secara teoritis berjumlah dua orang dalam ukuran
minimalnya.
2.
Manusia-manusia
tersebut bergaul dan hidup bersama selam jangka waktu yang cukup lama.
3.
Mereka sadar,
bahwa manusia-manusia tersebut merupakan bagian dari suatu kesatuan.
4.
Mereka merupakan
suatu sistem kehidupan bersama, yang menghasilkan kebudayaan.
Dengan melihat ciri-ciri tersebut, tampak bahwa
masyarakat dapat dikatakan sebagai sistem sosial.
Turner (1986), melihat masyarakat sebagai organisme
hidup. Masyarakat dianalogikan dengan organisme hidup, konsep masyarakt sebagai organisme hidup
dijelaskan oleh Etzioni dalam Poloma (1994), sebagai:
1. Masyarakat mengalami pertumbuhan.
Oleh karena pertumbuhan dalam ukurannya, maka struktur tubuh sosial (sicial body) mengalami pertumbuhan pula. Semakin besar struktur siaoal maka semakin banyak pula bagian-bagiannya.
3 2. Tiap bagian yang tumbuh dalam tubuh organisme sosial
mempunyai fungsi dan tujuan tertentu. Mereka tumbuh menjadi organ yang berbeda
pula.
3. Perubahan pada satu bagian dari sistem sosial akan
mengakibatkan perubahan pada bagian lain dan pada akhirnya juga perubahan di
dalam sistem secara keseluruhan.
4. Bagian-bagian tersebut walaupun saling berkaitan
merupakan struktur mikro yang dapat dipelajari secata terpisah.
Analogi ini sering digunakan dalam menjelaskan
berbagi fenomena sosial, seperti untuk mengklasifikasikan antara masyarakat
sederhana dan modern serta masyarakat tertutup dan terbuka. Menurut Coser
(1977), perubahan struktur masyarakat dari masyarakat solidaritas mekanik ke
solidaritas organik ditandai dengan terjadinya pertumbuhan populasi penduduk
yang semakin besar dan padat, angkatan kerja dan lapangan pekerjaan meningkat,
timbul persaingan yang semakin ketat serta muncul spesialisasi dalam berbagai
kegiatan masyarakat. Yang pada akhirnya dalam masyarkat tersebut terjadi
kelompok profesi, tidak mengenal kelas dan fungsi yang berbeda.
Menurut para penganut teori fungsional struktur,
konflik di dalam masyarakat pada hakekatnya dapat diselesaikan dengna
solidaritas. Akan tetapi dinamika masyarakat senantiasa diwarnai berbagai
kepentingan, baik yang menyangkut status sosial, ekonomi maupun politik.
Melihat pada teori konflik Soetomo (1995), bahwa masyarkat merupakan persekutuan
yang terkoordinasi secara paksa, dalam masyarkat selalu terdapat golongan yang saling bertentangan, antara penguasa
dengan yang dikuasai. Masing-masing golongan dipersatukan oleh ikatan
kepentingan nyata yang saling bertentangan secara substansial, dimana penguasa
berusaha mempertahankan satatus quo, sedangkan yang dikuasai berusaha untuk
mengadakan perubahan-perubahan.
Namun berdasarkan perspektif teori ini, konflik
dapat bersifat fungsional positif maupun negatif. Fungsional secara positif
apabila konflik tersebut berdampak memperkuat kelompok, sebaliknya negatif
apabila melawan struktur. Berdasarkna pemahaman di atas tampak bahwa salah satu
ciri dari masyarakat adalah interaksi. Menurut Soetomo, masyarakat merupakan
interaksi manusia yang saling bersuaian melaui tindakan bersama dan selanjutnya
membentuk organisasi atau struktur sosial. Interaksi dimaksud terdiri dari berbagai kegiatan manusiayang
berhubungan dengan manusia lainnya. Objek-objek tidak mempunyai makna yang
intristik, namun interaksi simbolik. Terdapat tiga kategori, masing-masing
adalah a). Objek fisik b). Sosial c). Abstrak. Manusia tidak hanya mengenal
objek eksternal, tetapi mereka dapat melihat dirinya menadi objek, sedangkan
tindakan manusia adalah tindakan interpretatif yang dibuat oleh manusia
sendiri.
Dapat dimengerti bahwa masyarakat merupakan suatu
bentuk kehidupan bersama manusia yang pada prinsipnya bercirikan; Pertama, jumlah manusia yang hidup
bersama lebih dari dua. Kedua, adanya
kesadaran bahwa setiap manusia merupakan bagian dari suatu kesatuan. Ketiga, adanya nilai-nilai dan
norma-norma yang menjadi patokan bagi pelaku yang dianggappantas. Keempat, menghasilkan kebudayaan dan
mengembangkan kebudayaan tersebut. Selain dari pengertian di atas, sebagian
ahli masih konsisten mengartikan istilah community dalam bahsa indonesia dengan komunitas. Komunitas
merupakan zona hidup bagi penduduk lokal. Komunitas didefinisikan dengan
unit-unit yang beragam, pada tingkat rendah, komunitas didefinisikan dengan
bernagai organisasi yang berbasis komunitas seperti lingkungan, badan
pemerintahan dan rukun kampung.
Pada skala besar, komunitas didefinisikan
dengan distrik-distrik sekolah, sama dengna unit-unit administratif seperti
distrik kota, kota, kota-kota besar, kota-kota kecil dan pedesaan. Istilah
komunitas merupakan bagian yang paling mendasar dalam keseharian hidup manusia,
setiap orang berada dalam komunitas tertentu, dan komunitasn menyediakan
dasar-dasra penting untuk bertahan, produksi, reproduksi dan pembentukan jati
diri. Oleh karena itu, seharusnya proyek pembangunan didasarkan pada komunitas,
sehingga penduduk komunitas turut berpartisipasi dan mengambil inisiatif
terhadap kegiatan pembangunan berkelanjutan.
Modernisasi telah menjadikan para
perencana dan pelaksana pembanguna tanpa pengecualian untuk menfasilitasi
proyek pembangunan bernasiskan komunitas, mengingat kebanyakan mereka bukan
anggota komunitas lokal. Sehingga mereka cenderung memaksakan kehidupan modern kepada komunitas tradisional lokal, akibatnya
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kehilangan pengetahuan dan pandangan
yang menghargai komunitas lokal tradisional. Komunitas tradisional sendiri
sekarang lebih cepat berubah karena pengaruh modernisasi. Sekali pun komunitas
lokal masih inti dengan hidup mereka akan tetapi kebanyakan tujuan proyek
pembangunan hanya memperkuat dan menggunakan sumber daya dalam komunitas, sukar
bagi komunitas lokal menyesuaikan dengan norma adat, peraturan dan relasi
diantara mereka. Setidaknya beberapa kondisi dipersyaratkan untuk kegiatan
pembangunan berwawasan komunitas.
a.
Alam yang kaya
b.
Pakaian yang
baik
c.
Peluang
pekerjaan yang baik
d.
Peluang
pembelajaran
e.
Ruang hidup yang
menyenagkan
f.
Tiga teman dalam
komunitas yang menyadarkan kamu
g.
Lingkage yang
kuat antara lingkungan alam, produksi barang dan pelayanan serta kehidupan
penduduk lokal
h.
Kapasitas untuk
menciptakan atau menemukan sesuatu yang baru
Sejalan
dengan uraian diatas, suatu kelompok komunitas memiliki fungsi yang nyata dalam
kehidupan. Dibawah ini dijelaskan empat fungsi komunitas.
1) Antara manusia dan alam
Dari awal manusia menggunakan sumber daya alam untuk
bertahan hidup, seluruh material makanan bersumber dari alam seperti, hutan,
padang rumput, lahan pertanian, sungai, dan laut. Air merupakan materi dasar
untuk kehidupan manusia dan produksi pertanian yang merupakan produksi.
Salah satu fungsi penting komunitas untuk manusia
adalah mengelola sumber daya alam secara kolektif dengan cara berkelanjutan.
Untuk bisa menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan, penduduk mengkonstruksi
sistem manajemen sumber daya alam, ini merupakan salah satu fungsi penting dari
komunitas lokal.
2) Antara manusia dan barang (benda)
Pada
dasarnya benda yang dimiliki bertujuan untuk memberi manfaat bagi manusia dalam
kehidupannya, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, alat komunikasi dan
transportasi, dan sebagainya. Oleh karenanya, manusia sebagai pengendali
hubungan dengan benda-benda tentu dapat mengurutkan sesuai dengan skala
prioritasnya.
3) Antara manusia dan manusia
Setiap
manusia membutuhkan bantuan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Di
jepang terdapat sistem dinamakan dengan “Yui” yang menfasilitasi saling
membantu diantara anggota komunitas. Dalam banyak komunitas tradisional
terdapat kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari anggota tetangga (Yui) yang
menyediakan saling membantu untuk kerja perkebunan, yang mengisyaratkan input
secara intensif dari pekerja, seperti menanam dan memanen padi. Biasanya dalam
praktek “Yui” tidak menukarkan uang antara yang menerima dan menyediakan bantuan.
4) Antara manusia dan allah (Tuhan)
Dalam
sudut pandangan matrealistic, komunitas adalah penting bagi manusia, karena
mereka menyediakan keamanan fisik dan mental untuk kita. Rasa memiliki atau
perasaan berada di rumah adalah penting bagi sebagian besar kita untuk menjaga
identitas sendiri. Bagaimanapun, sebagian besar penduduk khususnya yang tinggal
di negeri-negeri berkembang, komunitas lokal dimana mereka lahir atau bertempat
tinggal selama ini merupakan inti dari identitasnya.
0 komentar:
Posting Komentar