Selasa, 05 Februari 2013

Konsep Community Development



Istilah community bila diartikan dalam bahasa Inggris adalah masyarakat. Istilah masyarakat menurut Soekanto (1993) sering digunakan untuk menyebut kelompok manusia yang masih hidup bersahaja hingga berperadapan modern, atau untuk menggambarkan kelompok manusia skala besar sampai pada kelompok-kelompok kecil yang terorganisir. Artinya para sosiolog maupun antropolog tidak memberi batasan yang jelas berupa ciri-ciri dan ruang tertentu yang dijadikan pegangan untuk mengadakan analisis secara ilmiah.


Soekanto (1990) berpendapat masyarakat memiliki ciri-ciri, yaitu:
1.             Manusia yang hidup bersama, yang secara teoritis berjumlah dua orang dalam ukuran minimalnya.
2.             Manusia-manusia tersebut bergaul dan hidup bersama selam jangka waktu yang cukup lama.
3.             Mereka sadar, bahwa manusia-manusia tersebut merupakan bagian dari suatu kesatuan.
4.             Mereka merupakan suatu sistem kehidupan bersama, yang menghasilkan kebudayaan.
Dengan melihat ciri-ciri tersebut, tampak bahwa masyarakat dapat dikatakan sebagai sistem sosial.

          Turner (1986), melihat masyarakat sebagai organisme hidup. Masyarakat dianalogikan dengan organisme hidup,  konsep masyarakt sebagai organisme hidup dijelaskan oleh Etzioni dalam Poloma (1994), sebagai:
 
      1.  Masyarakat mengalami pertumbuhan.

Oleh karena pertumbuhan dalam ukurannya, maka struktur tubuh sosial (sicial body) mengalami pertumbuhan pula. Semakin besar struktur siaoal maka semakin banyak pula bagian-bagiannya.
3   2. Tiap bagian yang tumbuh dalam tubuh organisme sosial mempunyai fungsi dan tujuan tertentu. Mereka tumbuh menjadi organ yang berbeda pula.
         3. Perubahan pada satu bagian dari sistem sosial akan mengakibatkan perubahan pada bagian lain dan pada akhirnya juga perubahan di dalam sistem secara keseluruhan.
        4. Bagian-bagian tersebut walaupun saling berkaitan merupakan struktur mikro yang dapat dipelajari secata terpisah.

     Analogi ini sering digunakan dalam menjelaskan berbagi fenomena sosial, seperti untuk mengklasifikasikan antara masyarakat sederhana dan modern serta masyarakat tertutup dan terbuka. Menurut Coser (1977), perubahan struktur masyarakat dari masyarakat solidaritas mekanik ke solidaritas organik ditandai dengan terjadinya pertumbuhan populasi penduduk yang semakin besar dan padat, angkatan kerja dan lapangan pekerjaan meningkat, timbul persaingan yang semakin ketat serta muncul spesialisasi dalam berbagai kegiatan masyarakat. Yang pada akhirnya dalam masyarkat tersebut terjadi kelompok profesi, tidak mengenal kelas dan fungsi yang berbeda.

Menurut para penganut teori fungsional struktur, konflik di dalam masyarakat pada hakekatnya dapat diselesaikan dengna solidaritas. Akan tetapi dinamika masyarakat senantiasa diwarnai berbagai kepentingan, baik yang menyangkut status sosial, ekonomi maupun politik. Melihat pada teori konflik Soetomo (1995), bahwa masyarkat merupakan persekutuan yang terkoordinasi secara paksa, dalam masyarkat selalu terdapat golongan yang saling bertentangan, antara penguasa dengan yang dikuasai. Masing-masing golongan dipersatukan oleh ikatan kepentingan nyata yang saling bertentangan secara substansial, dimana penguasa berusaha mempertahankan satatus quo, sedangkan yang dikuasai berusaha untuk mengadakan perubahan-perubahan.

Namun berdasarkan perspektif teori ini, konflik dapat bersifat fungsional positif maupun negatif. Fungsional secara positif apabila konflik tersebut berdampak memperkuat kelompok, sebaliknya negatif apabila melawan struktur. Berdasarkna pemahaman di atas tampak bahwa salah satu ciri dari masyarakat adalah interaksi. Menurut Soetomo, masyarakat merupakan interaksi manusia yang saling bersuaian melaui tindakan bersama dan selanjutnya membentuk organisasi atau struktur sosial. Interaksi dimaksud terdiri dari berbagai kegiatan manusiayang berhubungan dengan manusia lainnya. Objek-objek tidak mempunyai makna yang intristik, namun interaksi simbolik. Terdapat tiga kategori, masing-masing adalah a). Objek fisik  b). Sosial  c). Abstrak. Manusia tidak hanya mengenal objek eksternal, tetapi mereka dapat melihat dirinya menadi objek, sedangkan tindakan manusia adalah tindakan interpretatif yang dibuat oleh manusia sendiri.

Dapat dimengerti bahwa masyarakat merupakan suatu bentuk kehidupan bersama manusia yang pada prinsipnya bercirikan; Pertama, jumlah manusia yang hidup bersama lebih dari dua. Kedua, adanya kesadaran bahwa setiap manusia merupakan bagian dari suatu kesatuan. Ketiga, adanya nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi patokan bagi pelaku yang dianggappantas. Keempat, menghasilkan kebudayaan dan mengembangkan kebudayaan tersebut. Selain dari pengertian di atas, sebagian ahli masih konsisten mengartikan istilah community dalam  bahsa indonesia dengan komunitas. Komunitas merupakan zona hidup bagi penduduk lokal. Komunitas didefinisikan dengan unit-unit yang beragam, pada tingkat rendah, komunitas didefinisikan dengan bernagai organisasi yang berbasis komunitas seperti lingkungan, badan pemerintahan dan rukun kampung.

Pada skala besar, komunitas didefinisikan dengan distrik-distrik sekolah, sama dengna unit-unit administratif seperti distrik kota, kota, kota-kota besar, kota-kota kecil dan pedesaan. Istilah komunitas merupakan bagian yang paling mendasar dalam keseharian hidup manusia, setiap orang berada dalam komunitas tertentu, dan komunitasn menyediakan dasar-dasra penting untuk bertahan, produksi, reproduksi dan pembentukan jati diri. Oleh karena itu, seharusnya proyek pembangunan didasarkan pada komunitas, sehingga penduduk komunitas turut berpartisipasi dan mengambil inisiatif terhadap kegiatan pembangunan berkelanjutan.

Modernisasi telah menjadikan para perencana dan pelaksana pembanguna tanpa pengecualian untuk menfasilitasi proyek pembangunan bernasiskan komunitas, mengingat kebanyakan mereka bukan anggota komunitas lokal. Sehingga mereka cenderung memaksakan kehidupan modern kepada komunitas tradisional lokal, akibatnya perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kehilangan pengetahuan dan pandangan yang menghargai komunitas lokal tradisional. Komunitas tradisional sendiri sekarang lebih cepat berubah karena pengaruh modernisasi. Sekali pun komunitas lokal masih inti dengan hidup mereka akan tetapi kebanyakan tujuan proyek pembangunan hanya memperkuat dan menggunakan sumber daya dalam komunitas, sukar bagi komunitas lokal menyesuaikan dengan norma adat, peraturan dan relasi diantara mereka. Setidaknya beberapa kondisi dipersyaratkan untuk kegiatan pembangunan berwawasan komunitas.

a.       Alam yang kaya
b.      Pakaian yang baik
c.       Peluang pekerjaan yang baik
d.      Peluang pembelajaran
e.       Ruang hidup yang menyenagkan
f.       Tiga teman dalam komunitas yang menyadarkan kamu
g.      Lingkage yang kuat antara lingkungan alam, produksi barang dan pelayanan serta kehidupan penduduk lokal
h.      Kapasitas untuk menciptakan atau menemukan sesuatu yang baru

Sejalan dengan uraian diatas, suatu kelompok komunitas memiliki fungsi yang nyata dalam kehidupan. Dibawah ini dijelaskan empat fungsi komunitas.
1)      Antara manusia dan alam
Dari awal manusia menggunakan sumber daya alam untuk bertahan hidup, seluruh material makanan bersumber dari alam seperti, hutan, padang rumput, lahan pertanian, sungai, dan laut. Air merupakan materi dasar untuk kehidupan manusia dan produksi pertanian yang merupakan produksi.

Salah satu fungsi penting komunitas untuk manusia adalah mengelola sumber daya alam secara kolektif dengan cara berkelanjutan. Untuk bisa menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan, penduduk mengkonstruksi sistem manajemen sumber daya alam, ini merupakan salah satu fungsi penting dari komunitas lokal.

2)      Antara manusia dan barang (benda)
Pada dasarnya benda yang dimiliki bertujuan untuk memberi manfaat bagi manusia dalam kehidupannya, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, alat komunikasi dan transportasi, dan sebagainya. Oleh karenanya, manusia sebagai pengendali hubungan dengan benda-benda tentu dapat mengurutkan sesuai dengan skala prioritasnya.

3)      Antara manusia dan manusia
Setiap manusia membutuhkan bantuan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Di jepang terdapat sistem dinamakan dengan “Yui” yang menfasilitasi saling membantu diantara anggota komunitas. Dalam banyak komunitas tradisional terdapat kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari anggota tetangga (Yui) yang menyediakan saling membantu untuk kerja perkebunan, yang mengisyaratkan input secara intensif dari pekerja, seperti menanam dan memanen padi. Biasanya dalam praktek “Yui” tidak menukarkan uang antara yang menerima dan menyediakan bantuan.

4)      Antara manusia dan allah (Tuhan)
Dalam sudut pandangan matrealistic, komunitas adalah penting bagi manusia, karena mereka menyediakan keamanan fisik dan mental untuk kita. Rasa memiliki atau perasaan berada di rumah adalah penting bagi sebagian besar kita untuk menjaga identitas sendiri. Bagaimanapun, sebagian besar penduduk khususnya yang tinggal di negeri-negeri berkembang, komunitas lokal dimana mereka lahir atau bertempat tinggal selama ini merupakan inti dari identitasnya.

0 komentar:

Posting Komentar