Abstraksi
Tulisan ini akan
membahas mengenai jasa pemasangan jok motor sebagai kapital ekonomi dan gaya
perkota, hal ini dikarenakan bengkel jok motor tumbuh setelah meroket atau
meledaknya pembelian kendaraan bermotor di Indonesia, khusunya di daerah
perkotaan. Bisnis jok motor sekarang ini menjadi salah satu pilihan bisnis yang
dapat diperhitungkan, apa lagi di daerah kota-kota besar yang notabennya ramai
akan kendaraan bermotor. Diakhir tahun 2000an jok motor sebagai konsumsi primer
berubah menjadi konsumsi sekunder bahkan konsumsi sibolik, hal ini sangat
menarik dikaji karena kita bisa lihat tingkat konsutif dan gaya hidup
masyarakat perkotaan yang tinggi.
Pendahuluan
Mungkin bagi kita, usaha bengkel motor bukanlah hal yang asing, tapi
fenomena maraknya jasa pemasangan jok motor adalah sesuatu yang menarik. Bagi
para pengendaran bermotor, mengalami masalah jok, seperti kulit jok sobek, busa
jok sudah keras, kulit jok tidak lekat, dan lain sebagainya. Hal itu tentu
membuat kita tidak nyaman, apa lagi kulit jok motor yang robek membuat celana
kita basah akibat terkena hujan atau mungkin kita mengganti jok motor sekedar
ingin tampil beda dari pengendara bermotor lain?.
Bengkel Jok motor atau mobil mungkin sudah lama kita ketahui, akan tetapi
memasuki tahun 2000an jasa pemasangan jok motor nampak menjadi marak seiring
dengan meledaknya kendaraan bermotor di Indoneisa khusunya kota-kota besar. Hal
itu menjadikan para perajin jok motor meningkatkan keteampilan mereka dalam hal
jahit-menjahit, seperti membuat jok motor model sofa, papas ala motor balap dan
lainnya. Kreatifitas dalam pembuatan jok motor variasi di-respon baik oleh masyarakat, selain menjadi semakin gaya dan modis,
pengendara merasa tampil beda di jalan.
Fenomena Pesatnya Kendaraan Bermotor di Jakarta
Kendaraana bermotor bukan mejadi hal yang mewah lagi di abad ini. Mungkin
pada era 1970an kendaraan bermotor adalah barang mewah -tidak semua
orang punya. Akan tetapi di tahun 1900-2000an motor bukan menjadi barang mewah
lagi, meskipun sebagaian dari kita tidak memilikinya namun secara kasat mata,
kita bisa menyimpulkan bahwa motor adalah kendaraan yang mudah ditemuai, kita
bisa lihat hampir disetiap rumah memiliki motor, bahkan lebih dari satu. banyak
delar motor yang memberi kemudahan pada pembeli dengan DP lebih murah
atau prosedural yang tidak berteleh-teleh.
Motor seolah menjadi solusi kemacetan, ketimbang angkutan umum dan mobil
pribadi yang rentan terjebak macet. Di jalan motor terlihat dominan memenuhi
jalan, hal ini sejalan dengan angka penjualan kendaraan bermotor yang kian
meningkat setiap tahunnya. Meningkatnya pembelian sepedah motor dikarenakan
pihak produser memberikan kemudahan-kemudahan dalam penjualan. Seperti cicilan
murah, mendekati motor dengan konsumennya dengan cara delar-deler lokal atau kecil, diskon/sale, kredit, hadiah dan lain sebagainya. Hal itu cukup efektif
membuat masyarakat tergiur atau merasa dimudahkan untuk membeli motor.
Data yang penulis dapat pada
2010[1] [4]didapatkan penjualan dari januari 2009 sampai juni 2009 relative mengalami
kenaikan, hanya bulan mei yang mengalami penurunan sebesar 13,944 unit. lihat
total dari januari 2009 mencapai 503,080 unit menjadi 608,691 pada bulan maret
dan menjadi 652,54 unit pada bulan juni. Data diatas, menunjukan bahwa
penjulanan motor perbulan rata-rata meningkat. Hal ini menunjukan masyarakat
Indonesia sangat konsuntif atau keadaan transportasi Indonesia yang tidak bisa
diharapkan membuat masyarakat Indonesia untuk membeli motor.
Profil Bengkel Jok Motor Jirin
Jirin[2][5] adalah anak muda yang membuka usaha
jok motor di daerah Pulo gebang, usaha itu
sudah ia rintis dari tahun 2006. Usaha jasa
pemasanggan jok motor ia tekuni karena ia melihat potensi tempat tinggal ia
dekat dengan jalan selain itu daerahnya tidak sepi dari para penggemar sepeda motor, khusunya anak muda. Ia mendapat modal dari ibunya yang bekerja sebagai
pedagang nasi uduk di gank Pos dan dana lainya ia peroleh dari patungan dengan
rekan kerjanya ( 2 orang ).
Ia nekat
berbisnis jok motor lantaran mencari kerja di Jakarta sangat sulit apa lagi
hanya bermodal Izasah SMP ( Sekolah Menengah Pertama ). Bersama dua kawannya ia
mencoba mengaduh nasip dengan usahannya sendiri. Bengkel jirin berada di depan
Gang Pos, Pulo Gebang Jakarta Timur. Berada di pinggir jalan dan dekat dengan
sekolah tingkat menengah atas.
Bengkelnya mampu menarik hati kalangan pelajar dan anak muda yang memiliki hoby
modifikasi motor, bengkelnya juga laris manis di kalangan masyarakat
pada umumnya.
Kapital sosial berupa
relasi keercayaan dari teman-temannya membuat usaha jok motor yang dirintis
pada 2006 memiliki konsumen yang stabil. Kepercayaan pelanggan yang notabennya
adalah teman sendiri, membuat ia terkenal di daerah pulo gebang. Kapital sosial ini dia manfaatkan dan
menjadi publikasi yang efektif dari mulut ke mulut. Apa lagi dua rekan kerjanya
yang sangat terampil dan sudah memiliki pengalaman dibidang jok mobil
membuatnya semakin mantap dalam menjalankan usaha bengkel jok motor.
Kedua rekan kerjanya adalah orang padang yang sangat gigih dalam bekerja.
Keduanya memiliki pengalaman bongkar-pasang jok mobil, tidak heran jika banyak
konsumen atau pelanggan yang menyebutkan pekerjaannya rapih dan cepat. Bekerja
dengan dua orang kawan
membuat pekerjaannya cepat selesai. Ada yang membongkar jok dan memasang, ada juga
yang bertugas memapas jok atau
membuat modifikasi jok motor yang siap
pasang.[3][6] Karena alasan ini pula yang
membuatnya termotivasi untuk membuka usaha bengkel jok motor, meski sebelumnya
ia belum pernah bergelut dibidang bongkar pasang jok. Sistem pembagian upahnya
adalah bagi hasil sesuai dengan kerjaan dan tingkat kesulitannya.
Pemasukan
dari jasa pemasangan jok tidak menentu. Dalam sehari ia bisa mendapat untung Rp. 20.000 – Rp. 200.000, terkadang bisa lebih bahakan tidak sama sekali.
Bengkel jok motornya buka dari jam 09.00 sampai jam 17.00, kadang sabtu-minggu
bisa sampai malam karena ramai pembeli. Paling
sedikit ia mendapatkan pelanggan 1-3 orang perhari, paling banyak 8-9 jok motor
bisa ia ganti. Tidak jarang ia berhadapan dengan pembeli yang menyebalkan “…klo udah masah tawar menawar, karena baru
pertamakali dagang, kesel juga sih” ujarnya.
Menurut
pengamatannya, selera konsumen akan jok motor dan konsumsi jok motor
berbeda-beda, ada yang
sekedar mengganti jok, ada yang sekedar memapas busa jok dan ada juga yang
mengganti semuanya. Ada juga yang diganti karena
keadaan jok sebelumnya robek atau sudah usang dan ada juga yang sekedar ingin
lebih gaya dengan membeli berdasarkan selera masing-masing. Ada juga yang
memapas jok agar terlihat sport dan ada
juga yang menambah busa agar tidak terlalu panas saat mengendara.[4][7] Harga jok
motor pun berbeda-beda. Dari Rp. 50.000
– Rp 100.000, jika tidak punnya modal besar pembeli bisa hanya mengganti
kulitnya saja dengan biaya Rp. 18.000 – Rp. 30.000.
Untuk upah pemasangan biasanya jirin mematok Rp. 5.000 plus memapas atau
menambah busa jok.
Menurut pendapatnya, usaha jasa pemasangan jok pada awalnya sudah ada,
bedanya dulu hanya jok mobil saja yang biasa terlihat. Akan tetapi entah
mengapa menurutnya seiring dengan bertambahnya kendaraan bermotor dan masuknya
gaya modifikasi motor dari luar negeri, membuat bengkel jok motor menjadi
diminati dan pantut diperhitungkan. Terlebih lagi tidak sekedar kenyamanan akan
tetapi gaya pun menjadi alasan mengapa jasa pemasangan jok motor tidak pernah
sepi.
Menurut keteranganya, keterampilan yang tersulit adalah ketika seseorang
mampu membuat jok mobil, karena menurutnya ke mampuan membuat jok mobil tidak
segampang membuat jok motor, sehingga ia berpendapat bahawa “orang yang sudah
berpengalaman atau mahir dalam membuat jok mobil ketika membuat atau bekerja di
jok motor akan lebih rapih dan memiliki teknik tersendiri dalam memasang jok
motor”, tutur pemuda berusia 21 tahun.
Antara
Kebutuhan dan Gaya Hidup
Seperti yang dijelaskan di atas, jok motor pada mulanya dikonsumsi sebagai
kebutuhan primer, akan tetapi berubah menjad konsumsi sekunder bahkan konsumsi
simbolik. Kita bisa lihat dari keterangan diatas dimana orang yang mengkonsumsi
jasa pemasangan jok motor tidak sekedar menggati karena rusak, ada juga yang
mengganti karena alasan gaya. Berikut ini adalah tabel mengenai Jenis jok motor
selera masyarakat :
NO
|
Jenis jok motor
|
Kelebihan
|
1
|
Jok motor bahan Varrio
|
Kuat dan tebal
|
2
|
Jok motor bergambar
|
Menarik dan unik
|
3
|
Jok motor model sofa
|
Menarik dan unik
|
4
|
Jok motor model polos
|
Murah
|
Dari table di atas terlihat mancam-macam model dan gaya jok motor. Menurut
keterangan penjual, jok motor bahan Varrio termasuk yang palaing laku, hal ini
dikarenakan bahannya yang kuat dan modelnya elegan
dengan warna hitam cool. Kedua
disusul dengan jok motor bergambar, menurut keterangan penjual, yang bergambar
termasuk yang tidak kalah laris, hal ini dikarenakan gambarnya unik dan menarik
mejadikan jok motor bergambar ini laku keras. Menurut keterangan jiri penjual
jasa pemasangan jok motor, model jok motor bergambar ini meroket pada momentum
FIFA piala dunia, dimana para konsumen membeli jok motor bergambarkan bendera
negara idola atau club-club Eropa.
Jok motor model Varrio, Bergambar, Sofa dan Polos
Selanjutnya jok motor model sofa adalah yang paling menarik, meski tidak
begitu laku dikarenakan harganya yang relatif mahal membuat jok motor model
sofa tidak begitu diminati, akan tetapi ada juga orang yang sengaja memesan dan
bahkan merekomendasikan modelnya sendiri agar selaras dengan motornya. Terakhir
adalah model polos, meski jarang yang berminat jok motor ini cukup memuaskan
bagi orang yang dalam keadaan terdesak tidak punya uang, karena jika jok motor
yang sudah sobek dan tidak lekas diganti atau ditambal, ketika terkena air akan
membuat busa jok rusak, mengeras dan akhirnya harus ganti busa juga, sehingga
lebih memakan biaya lagi. Harga busa jok motor berbagai model berkisar Rp.
20.000 – Rp. 25.000.
Disini Nampak sekali terlihat, bagaimana jok motor mengalami perubahan
nilai. Berawal dari konsumsi primer berubah menjadi konsumsi skunder dan bahkan
sekedar konsumsi simbolik. Yang dimaksud konsumsi primer adalah mengganti jok
motor karena kebutuhan, seperti, sudah kusam, karena sudah robek, tidak
manyaman lagi di pakai. Sedangkan yang dimaksud konsumsi sekunder dimana jok motor
dikonsumsi sekedar sebagai prestis sosial, seperti ingin meningkatkan daya
tarik, mungkin salah satunya agar dibilang keren atau sebagai bentuk cari
perhatian. Yang terakhir diaman jok motor menjadi konsumsi simbol, yang
dimaksud dengan konsusmsi simbol adalah sebagai kesenangan saja, seperti
membuat jok sofa yang mahal, pedahal untuk jok yang standar saja sudah dibilang
nyamana jika di tamabah lagi dengan model sofa akan membuat nilainya lebih
tingggi lagi mungkin si pemilik motor ingin menunjukan bahwa ia orang berada
atau sekedar iangin dibilang keren dan mecing dengan motornya. Berikut ini
adalah wawancara dengan Rusli dan Ambon, konsumen jok motor Jiri :
“ Gw ganti
jok bukan karena rusak, karena mau ganti ja biar motor keliatan keren. Soal
harga mah ga masalah, soalnya gw juga udah rencanain buat peli jok”
“Alasan gw
ganti model jok sofa, biar gaya ja. Lagian kan bagus ‘n jarang ada yang punya.
Selain entu biar mecing ja ma motor gw, kan enak ja dilihat pa lagi emang
jamannya kaya gini”.
Dari
wawancara di atas, terlihat sekali konsumen yang membeli jok motor model sofa
seperti Rusli dan Ambon tidak melihat harga jok tersebut mahal atau tidaknya,
melainkan lebih ke masalah, selera dan konsumsi simbolik. Ia tidak melihat asa
kebermanfaatan yang vital atau primer
ketika membeli jok motor tersebut, akan tetapi lebih kemasalah prestos dan agar terlihat gaya saja.
Damsar mengungkapkan dalam ekonomi pelaku atau actor ekonomi diasumsikan
memiliki seperangkat pilihan dan prefensi yang telah tersedia serta bersifat
stabil. Tindakan tersebut dilakukan oleh actor dengan tujuan meningkatkan pemanfaatan
individu dan keuntungan atas apa yang di usahakan.[5][8]
Hubungan
Antara Pesatnya Kendaraan dengan Jasa Pemasangan Jok Motor
Menurut Gunadi Sindhuwinata, Ketua
Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), produksi industri
sepeda motor nasional pada 2010 mendatang diperkirakan akan mencapai Rp 65,27
triliun. Hal ini diperoleh dari target penjualan domestik 6,3 juta unit dan
ekspor 64.000 unit. Dikarenakan penjualan pasar domestik naik sehubungan
membaiknya perekonomian nasional. Ia juga menjelaskan siklus tahunan rata-rata
pasar otomotif nasional naik dua kali lipat dari target pertumbuhan ekonomi
nasional. Kalau tahun depan pemerintah mematok pertumbuhan 6 persen maka pasar
otomotif berpotensi naik 12 persen.
Gunadi menjelaskan, jika harga sepeda motor rata-rata Rp 10 juta per unit,
maka omzet sepeda motor tahun depan bisa mencapai Rp 63 triliun. Ternyata
saat ini beberapa sepeda motor harganya di atas Rp 15 juta, namun porsinya
tidak terlalu besar. Penjualan motor nasional sampai Oktober 2009
mengalami penurunan 11,4 persen, 4,753 juta unit dibanding periode sama
tahun lalu 5,319 juta unit. Krisis finansial global awal tahun sempat
mengeringkan dana likuiditas perusahaan pembiayaan (leasing). Akibatnya, pasar
menyusut. Saat ini 80 persen pembelian motor baru di Indonesia dilakukan
dengan cara kredit.[6][9]
Tahun
|
Omzet
|
2010
|
65,27
|
2015
|
70,314
|
2020
|
75,748
|
2025
|
75,748
|
Dari pemaparan gunadi,
kita bias melihat bahwa tiap tahunnya rata-rata penjualan motor mencapai 6,3
juta. Hal ini menunjukan bahwa usaha jok motor masih tetap relefan sampai masa
mendatang. Belum lagi masuknya gaya dan tren
motor secara global membuat usaha jok motor masih bisa bernafas. Asalkan perajin
jok motor mampu melakukan modifikas dan membuat jok motor lebih menarik lagi,
maka usaha jok motor akan tetap segar dikalangan masyarakat, apa lagi yang
senang dengan modifikasi dan gemar memasang berbagai asesoris motor. Terlebih
lagi jika perajin ini bisa mengembangkan sayapnya dengan membuka usaha
pemasangan jok mobil dan mampu membuat cabang, penulis rasa usahanya bisa lebih
pesat lagi. Meski pendapatan dari jok motor tidak besar, setidaknya usaha jasa
pemasangan jok motor ini menjadi salah satu pilihan alternative masyarakat
menengan ke bawah sebagai bentuk usaha kerakyatan yang berbentuk padat karya,
yang mampu menyerap penganguran. Berharap dari tumbuhnya usaha-usaha ini dapat
memambah pendapatan masyarakat dan dengan usaha yang halal. Jadi involusi pada sector informal seperti
jok motor kemungkinan sangat sedikit, karena motor pun kian bertambah banyak,
sehingga wajar sekali meski sepanjang jalan Auri Cakung timur sampai gank Nanka
di temukan usaha bengkel jok motor lainnya, bengkel jok jirin tidak terlalu
terpengaruh. Kapital sosial yang baik dan gaya hidup perkotaan yang tinggi
membuat bengkel jok motor jiri tetap laris.
Penutup
Dari penelitian mengenai jasa pemasangan jok motor sebagai ekonomi perkota,
bisa menjadikan renungan bagi kita tentang gaya konsumen perkotaan dan
kemampuan produsen memcari pasar. Seiring meroket kendaraan bermotor di
Indonesia khusunya di daerah perkotaan, membuat bisnis jok motor menjadi laku keras.
Konsumsi primer berubah menjadi konsumsi sekuder bahkan konsumsi sibolik,
menunjukan masyarakat Indonesia mudah terpengaruhi asing dan konsuntif. Lihat
dimana harga malah atau sekedar ganti jok meski belu rusak menunjukan
modifikasi jok sebagai gaya bermotor kaum urban.
Referensi
·
Damsar. 2009 . Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta : Kencana
Wawancara :
·
Wawancara dengan Jirin, pemuda 21 tahun. Pemilik
bengkel jok. Pulo gebang Jakarta Timur.
·
Wawancara dengan Rusli, pemuda 21 tahun.
Konsumen jok motor jirin. Uju menteng Jakarta Timur.
Sumber Internet :
·
sumber : Depperin. http://www.aisi.or.id/news/detail/read/2010-omzet-penjualan-sepeda-motor-nasional-mencapai-rp-65-triliun/.
2 Mei 2011 jam 13.00
[7][1] Tulisan ini merupakan tugas
akhir dari mata kuliah Sosiologi Ekonomi. Puji sukur kehadiran Allah SWT, atas
limpahan rahmad dan karunianya. Terimakasih kepada Bapak Asep Suryana sebagai
Dosen dan pembimbing yang tidak letih memberikan ilmu.
[8][2] Lahir pada Sabtu, 15 Juni
1991 di Jakarta, merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Tercatat sebagai
mahasiswa Sosiologi FIS UNJ 2009. Alamat Email : Ridwanyat_indoku@yahoo.com
[1][4] http://triatmono.wordpress.com/data/data-penjualan-motor-nasional-2010. 3 Mei 2011. jam 13.00.
[2][5] Pemuda berusia 21 tahun, bertempat tinggal di
Pulo gebang Jakarta Timur. Jirin adalah pemiliki bengkel jasa pemasangan jok
motor dan mobil.
[4][7] Menurut jirin, jok motor yang tipis
memungkinkan jok lebih cepat panas saat digunakan jarak jauh dan dapat membuat
pengemudi atau yang di bonceng tidak nyaman saat berkendara. Wawancara : 29 april
2011.
[6][9] sumber : Depperin. http://www.aisi.or.id/news/detail/read/2010-omzet-penjualan-sepeda-motor-nasional-mencapai-rp-65-triliun/.
2 Mei 2011 jam 13.00
0 komentar:
Posting Komentar