Oleh : Gurnadi Ridwan (Peneliti di Seknas Fitra)
Pengadaan dan Perwatan Kendaraan
Tuntutan
Pengadaan dan Perwatan Kendaraan
Fitra membuat
rincian pengadaan dan perawatan kendaraan DPR RI dari tahun 2013-2016. Menurut
temuan Fitra. Setiap tahunnya anggaran terkait pengadaan dan perawatan
kendaraan DPR RI cenderung meningkat, kecuali pada tahun 2016 terjadi
penurunan. Pada tahun 2013 pegadaan untuk biaya
pemeliharanan, perbaikan, dan rekondisi kendaraan mencapai Rp. 1.951.480.000. sedangkan pada tahun 2014 pengadaan untuk pembuatan tempat
nomor polisi dan akomondasi mencapai Rp. 2.475.896.000. Pengadaan kendaraan
pada tahun 2015 mencapai Rp. 15.669.810.000, ini adalah jumlah terbesar dalam 4
tahun terakhir. Pada tahun 2016 pengadaan mencapai Rp. 8.767.227.000.
Anggaran pengadaan
kendaraan pada tahun 2016 untuk membeli 1 unit Ambulance mencapai RP.
1.700.000.000, sedangkan pada tahun 2015 DPR juga membeli Ambulance lengkap
dengan alat kesehatannya sebesar Rp. 1.905.810.000. pembelian 1 unit Ambulance
sebesar Rp. 1,7 Miliar pada tahun 2016. Ambulance model apa berharga 1,7
Miliar? oleh karena itu, DPR perlu menjelaskan kepada publik terkait
spesifikasi dan urgensinya pengadaan Ambulance, sehigga pengadaan kendaraan di
RUP DPR RI bisa diterima dengan akal sehat. Sebagai catatan pengadaan kendaraan
pada tahun 2015 yangmencapai Rp. 64 Miliar juga harus jelas pertanggung
jawabanya, mengingat angkat jumlahnya yang sangat besar.
Pengadaan Alat
Kesehatan dan Obat
Pengadaan alat
kesehatan dan obat mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Pada tahun 2013
DPR membuat pengadaan mencapai Rp. 80 juta untuk mencetak label, obat, buku resep, kantong plastik obat, kantong plastik
untuk pegawai -selama satu tahun. Pada tahun 2014 DPR mengadakan membeli alat
Laboratorium Hematologi Analyzer
sebesar Rp. 470 juta. Pada tahun 2015 DPR membeli alat Clinical Chemestry Analyzer mencapai Rp. 1 Miliar. Pada tahun 2016
DPR membeli sarana penujang dan obat-obatan sebesar Rp. 7,2 Miliar. Berdasarkan
data tersebut, terlilhat bahwa anggaran kesehatan dan obat anggota DPR
mengalami kenaikan pertahunnya. Kenaikan ini tentu harus disesuaikan dengan
skala prioritas, sehingga tidak terkesan DPR melakukan pemborosan. Lonjakan
yang paling besar di tahun 2016, DPR mengadakan sarana penunjang kesehatan dan
obat-oabatan sebesar Rp. 7,2 Miliar, angka tersebut adalah angka yang cukup
besar mengingat fungsi DPR bukanlah sebagai Rumah Sakit, maka angka Rp. 7,2
Miliar harus dijelaskan oleh pihak DPR.
Pakaian Dinas
Pakaian dinas
DPR dari tahun ketahun mengalami kenaikan, kecuali pada tauhn 2014. Pada tahun
2013 pengadaan untuk pakaian dinas mencapai Rp. 1 Miliar, hal tersebut terdiri
dari pakaian satpam, pakaian kerja teknis TV parlemen, jas petugas protokol,
dan seragam sopir Dinas. Pada tahun 2014 pengadaan pakaian menurun menjadi Rp.
432 juta untuk jas dan pakaiana satpam. Pada tahun 2015 pakaian dinas mengalami
kenaikan signifikan, hampir 4 kali lipat dari tahun 2013, mencapai Rp. 3,4
Miliar. Pada tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp. 3,7 Miliar.
PC Lengkap Untuk Setjen
Pengadaan PC lengkap untuk sekjen adalah pengadan barang yang tiap
tahunnya selalu di anggarkan pada tahun 2013 PC untuk sekjen senilai Rp. 78
Juta, pada tahun 2014 meningkat menjadi Rp. 1 Miliar, dan pada tahun 2015
meningkat lagi menjadi Rp. 5 Miliar, pengadaan PC setjen di tahun 2015 adalah
yang paling besar dalam 4 tahun terakhir. Pada tahun 2016 pengadaan PC
mengalami penuruan menjadi Rp. 2,6 Miliar, kemudian kita berfikir apakah PC
untuk setjen dalam satu tahun selalu rusak sehingga harus diganti?. Pedahal DPR
juga mengajukan anggaran laptop dan anggaran pemeliharaan. Jika melihat
anggaran tersebut, tidak mungkin jika PC dalam setahun selalu diganti,
mungkinkan anggota dewa membuat warnet di dalam DPR?.
Pengadaan makanan & minuman (Extra
Fooding)
Hapir disetiap tahunnya DPR mengadakan
anggran untuk extra fooding. Pada tahun 2013 dan 2014, anggaran untuk extra
fooding sebesar Rp. 924.000.000. pada tahun 2015 DPR tidak mengangarkan extra
fooding. Akan tetapi pada 2016 anggaran extra fooding mengalami kenaikan
menjadi Rp. 1.041.940.000.
Pengadaan Treadmil Test (plus EKG)
Pada tahun 2016 DPR RI mengajukan Pengadaan Treadmil
Test (plus EKG). Mungkin dengan membeli Treadmil anggota DPR bias lebih sehat
sehingga kerja-kerjanya semakin prodoktif. Akan tetapi apakah DPR memiliki
waktu untuk berolah raga jika pengadaan ini di ajukan? Berapa persen anggota
DPR yang menggunakan fasilitas treadmill? Seberapa pentingnya DPR menggunakan
treadmill?
Kesimpulan
1. Bahwa DPR tidak efisien dan efektif dalam perencanaan
Anggaran, hal ini ditunjukkan dengan anggaran ajaib yang selalu berulang setiap
tahun dan tidak wajar.
2.
Bahwa
Proyek proyek ajaib yang tidak wajar diatas merupakan bentuk pemborosan
anggaran negara yang diambil dari uang pajak rakyat yang dapat merugikan
keuangan negara dengan harga tidak wajar.
3. DPR harus merivisi anggaran anggaran yang tidak wajar,
tidak sesuai harga pengadaan di pasaran.
1. Revisi Anggaran pengadaan yang tidak wajar tiap tahun.
2. KPK harus mengawasi dan menindak anggaran anggaran
ajaib dan proyek mewah DPR ini.
0 komentar:
Posting Komentar