Jumat, 08 Januari 2016

Membongkar Anggaran Tidak Wajar DPR 2016

Oleh : Gurnadi Ridwan (Peneliti di Seknas Fitra)

Pengadaan dan Perwatan Kendaraan
Fitra membuat rincian pengadaan dan perawatan kendaraan DPR RI dari tahun 2013-2016. Menurut temuan Fitra. Setiap tahunnya anggaran terkait pengadaan dan perawatan kendaraan DPR RI cenderung meningkat, kecuali pada tahun 2016 terjadi penurunan. Pada tahun 2013 pegadaan untuk biaya pemeliharanan, perbaikan, dan rekondisi kendaraan mencapai Rp. 1.951.480.000. sedangkan pada tahun 2014 pengadaan untuk pembuatan tempat nomor polisi dan akomondasi mencapai Rp. 2.475.896.000. Pengadaan kendaraan pada tahun 2015 mencapai Rp. 15.669.810.000, ini adalah jumlah terbesar dalam 4 tahun terakhir. Pada tahun 2016 pengadaan mencapai Rp. 8.767.227.000.

Anggaran pengadaan kendaraan pada tahun 2016 untuk membeli 1 unit Ambulance mencapai RP. 1.700.000.000, sedangkan pada tahun 2015 DPR juga membeli Ambulance lengkap dengan alat kesehatannya sebesar Rp. 1.905.810.000. pembelian 1 unit Ambulance sebesar Rp. 1,7 Miliar pada tahun 2016. Ambulance model apa berharga 1,7 Miliar? oleh karena itu, DPR perlu menjelaskan kepada publik terkait spesifikasi dan urgensinya pengadaan Ambulance, sehigga pengadaan kendaraan di RUP DPR RI bisa diterima dengan akal sehat. Sebagai catatan pengadaan kendaraan pada tahun 2015 yangmencapai Rp. 64 Miliar juga harus jelas pertanggung jawabanya, mengingat angkat jumlahnya yang sangat besar. 

Pengadaan Alat Kesehatan dan Obat
Pengadaan alat kesehatan dan obat mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Pada tahun 2013 DPR membuat pengadaan mencapai Rp. 80 juta untuk mencetak label, obat, buku resep, kantong plastik obat, kantong plastik untuk pegawai -selama satu tahun. Pada tahun 2014 DPR mengadakan membeli alat Laboratorium Hematologi Analyzer sebesar Rp. 470 juta. Pada tahun 2015 DPR membeli alat Clinical Chemestry Analyzer mencapai Rp. 1 Miliar. Pada tahun 2016 DPR membeli sarana penujang dan obat-obatan sebesar Rp. 7,2 Miliar. Berdasarkan data tersebut, terlilhat bahwa anggaran kesehatan dan obat anggota DPR mengalami kenaikan pertahunnya. Kenaikan ini tentu harus disesuaikan dengan skala prioritas, sehingga tidak terkesan DPR melakukan pemborosan. Lonjakan yang paling besar di tahun 2016, DPR mengadakan sarana penunjang kesehatan dan obat-oabatan sebesar Rp. 7,2 Miliar, angka tersebut adalah angka yang cukup besar mengingat fungsi DPR bukanlah sebagai Rumah Sakit, maka angka Rp. 7,2 Miliar harus dijelaskan oleh pihak DPR.

Pakaian Dinas
Pakaian dinas DPR dari tahun ketahun mengalami kenaikan, kecuali pada tauhn 2014. Pada tahun 2013 pengadaan untuk pakaian dinas mencapai Rp. 1 Miliar, hal tersebut terdiri dari pakaian satpam, pakaian kerja teknis TV parlemen, jas petugas protokol, dan seragam sopir Dinas. Pada tahun 2014 pengadaan pakaian menurun menjadi Rp. 432 juta untuk jas dan pakaiana satpam. Pada tahun 2015 pakaian dinas mengalami kenaikan signifikan, hampir 4 kali lipat dari tahun 2013, mencapai Rp. 3,4 Miliar. Pada tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp. 3,7 Miliar.

PC Lengkap Untuk Setjen
Pengadaan PC lengkap untuk sekjen adalah pengadan barang yang tiap tahunnya selalu di anggarkan pada tahun 2013 PC untuk sekjen senilai Rp. 78 Juta, pada tahun 2014 meningkat menjadi Rp. 1 Miliar, dan pada tahun 2015 meningkat lagi menjadi Rp. 5 Miliar, pengadaan PC setjen di tahun 2015 adalah yang paling besar dalam 4 tahun terakhir. Pada tahun 2016 pengadaan PC mengalami penuruan menjadi Rp. 2,6 Miliar, kemudian kita berfikir apakah PC untuk setjen dalam satu tahun selalu rusak sehingga harus diganti?. Pedahal DPR juga mengajukan anggaran laptop dan anggaran pemeliharaan. Jika melihat anggaran tersebut, tidak mungkin jika PC dalam setahun selalu diganti, mungkinkan anggota dewa membuat warnet di dalam DPR?.

Pengadaan makanan & minuman (Extra Fooding)
Hapir disetiap tahunnya DPR mengadakan anggran untuk extra fooding. Pada tahun 2013 dan 2014, anggaran untuk extra fooding sebesar Rp. 924.000.000. pada tahun 2015 DPR tidak mengangarkan extra fooding. Akan tetapi pada 2016 anggaran extra fooding mengalami kenaikan menjadi Rp. 1.041.940.000.
  
Pengadaan Treadmil Test (plus EKG)
Pada tahun 2016 DPR RI mengajukan Pengadaan Treadmil Test (plus EKG). Mungkin dengan membeli Treadmil anggota DPR bias lebih sehat sehingga kerja-kerjanya semakin prodoktif. Akan tetapi apakah DPR memiliki waktu untuk berolah raga jika pengadaan ini di ajukan? Berapa persen anggota DPR yang menggunakan fasilitas treadmill? Seberapa pentingnya DPR menggunakan treadmill?

Kesimpulan
1.       Bahwa DPR tidak efisien dan efektif dalam perencanaan Anggaran, hal ini ditunjukkan dengan anggaran ajaib yang selalu berulang setiap tahun dan tidak wajar.
2.       Bahwa Proyek proyek ajaib yang tidak wajar diatas merupakan bentuk pemborosan anggaran negara yang diambil dari uang pajak rakyat yang dapat merugikan keuangan negara dengan harga tidak wajar.
3.       DPR harus merivisi anggaran anggaran yang tidak wajar, tidak sesuai harga pengadaan di pasaran.

Tuntutan
1.       Revisi Anggaran pengadaan yang tidak wajar tiap tahun.
2.       KPK harus mengawasi dan menindak anggaran anggaran ajaib dan proyek mewah DPR ini.

0 komentar:

Posting Komentar