Oleh: kartika Dwi Ningsih
Rasulullah
bersabda “ sesungguhnya Jibril diberi tugas untuk mengurus segala keperluan
anak Adam. Jika seorang hamba yang kafir berdosa, Allah SWT berfirman kepada
Jibril “Hai Jibril tunaikanlah keperluannya. Sesungguhnya Aku tidak suka
mendengar permintannya’. Dan jika seorang mukmin berdoa Allah SWT berfirman
kepada Jibril,”Hai Jibril jangan kau tunaikan dulu keperluannya,sebab aku
senang mendengar permohonannya”
(HR. Ibnu An Najjar dari Jabir RA.)
Dengan
menyebut namaMu Wahai Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang…
Sepenggal
kalimat dari hadist di atas menyadarkanku di malam ini, betapa aku selama ini
merasa kuat tanpa meminta, merasa berputus asa setelah waktu yang kuanggap
cukup untuk meminta padaMu namun tak jua menampakkan terkabulnya pintaku.
Menyadari keterbatasanku sebagai seorang perempuan yang memiliki hasrat seksual
yang tinggi namun belum jua mampu menghalalkan hubungan yang berkali-kali
kandas di tengah jalan. Bukan aku tidak ingin, namun ternyata kusadari aku
tidak sungguh-sungguh meminta kepadaMu Sang Maha Pengabul doa.
Seringkali
kugadaikan harapku dengan usaha yang tak sungguh-sungguh. Seringkali kubiarkan
keyakinanku bersandar pada waktu yang semu tanpa meminta, tanpa berharap dengan
tulus kepadaMu. Namun, kalimat itu menyadarkanku, menyadarkanku sebagai manusia
biasa aku sangat bergantung padaMu, sangat bergantung.
Aku
menyadari jalan yang kualami sering terasa sulit, sulit karena aku tidak
berpasrah dan tidak menyerahkannya pada Dia Sang Maha Melihat. Allah, aku tahu
tanpa kupinta pun Engkau mendengar dan mengetahui isi hati yang melemah karena
hendak berputus asa. Namun, tak sedikitpun Engkau kurangi nikmatMu kepadaku,
bahkan dengan kasihMu Engkau terus curahkan kasih sayangMu kepadaku. Aku yang
berharap menjemput kematianku dalam khusnul khotimah masih seringkali yakin
Engkau kabulkan pintaku tanpa ikhtiar yang sungguh-sungguh
Aku
menyadari telah kutapaki langkah menjauh dariMu malam ini, aku menyadari makin
sering kuabaikan mengingatMu dalam untaian do’a yang seharusnya hanya kupanjatkan
padaMu. Namun dalam hati ini terus terpatri sebuah harapan kecil Rabb, Engkau
akan selalu bersamaku, Engkau berkenan memaafkan kemaksiatanku, Engkau berkenan
mendekapku dalam hangat kasihMu.
Rasanya
meminta syurgaMu adalah hal yang terlalu indah untukku yang penuh dengan dosa
ini Rabb. Duhai kekasihku, aku mencintaiMu walau kini belum sempurna, aku
mendambaMu dalam kelamku Rabb. Aku mendamba dan mengharapMu hadir dalam hari-
hariku yang dengan cepat berganti. Rabb, jangan pernah tinggalkanku baik dalam
lapang atau sempit karena sungguh aku ingin berjumpa denganMu dalam
keridhoanMu.
0 komentar:
Posting Komentar