Perang badar
(2H)
Perang badar terjadi pada bulan Ramadhan. Ketika
itu Rasul memerintahkan para sahabatnya untuk mencegat kabilah dagang dari suku
Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan. Ketika itu rombongan dagang suku quraisy
sedang meuju makkah dengan kekuatan 1000 ekor unta yang membawa berbagai macam barang
dagang.
Tujuan
peperangan tersebut adalah mengambil kembali harta umat islam yang pernah
dirampas oleh suku quraisy. Mengetahui hal tersebut, Abu Sufyan meminta bala
bantunan dari makkah dan bantuan datang dengan jumlah 1000 orang. Ketika Abu
Sufyan memerintahkan pasukannya untuk kembali, Abu Jahal menahan pasukan dan
bermaksud untuk memamerkan kekuatan suku Quraisy di Padang Badar –sampai akhirnya
Abu Jahal mendapatkan malapetaka dipereang tersebut dan terbunuh.
Jumlah
kaum muslim pada saat itu hannya 300 orang, akan tetapi peperangan bisa
dimenangkan oleh pihak muslim berkat pertolongan Allah seperti pada QS Ali
Imran 123-126 “Apakah tidak cukup bagimu Allah menolongmu dengan 3.000 malaikat
yang diturunkan dari langit?”.
Perang
badar memiliki hikmah. Pertama, kemenangan kaum muslim tersebut memiliki
pengaruh besar pada agama islam, jika umat muslim pada saat itu kalah maka
tidak akan ada islam dimuka bumi. Kedua, perang bukan masalah banyaknya jumlah atau
seberapa legkapnya persenjataan, Allah memenangkan kaum muslim ketika perang
badar karena kaum muslim pada saat itu memiliki semangat Jihad yang tinggi, semata-mata
karena Allah dan Agama-Nya. Ketiga, semangat untuk berlomba-lomba berada pada
barisan terdepan, bahkan ketika ada yang ditempatkan dibarisan belakang ia akan
menangis seduh seolah jarak antara ia dan surge begitu jauh, keempat, turunya
alat tentang jihad, karena dulu umat islam berperang denga doa dan sabar,
sehingga umat islam banyak di siksa pada saat dimadinah, sedangkan pada perang badar
ini bahkan seorang budak bisa berjuang untuk menegakkan islam melawan
majikannya, seperti Bilal yang membunuh nantan majikannya pada perang badar.
Perah Uhud (3H)
Ketika
kalah pada perang Badar, suku Quraisy berencana untuk balas dendam atas
kematian sanak saudaranya. Mereka bahkan membayar orang untuk ikut berperang
sehingga terkumpul 3.000 pasukan dengan dendam dan kebencian yang dalam untuk
balas dendam.
Mengetahui
rencana suku Quraisy, Nabi mengajak sahabatnya untuk bermusyawarah. Dalam musyawarah
terdapat dua pendapat, pendapat pertama memutuskan kaum muslim untuk bertahan didalam
kota madinah. Pendapat kedua adalah pendapat mayoritas kaum muslim yang didominasi
oleh orang-orang yang tidak ikut dalam perang badar, memutuskan untuk ikut
berperang di luar kota madinah.
Dari
hasil musyawarah tersebut, kemudian di sepakati pendapat kedua. Pendapat kedua
dipilih Rasul bukan berarti ia tidak sepakat dengan pendapat pertama, akan tetepi
karena firman Allah yang memerintahkan untuk mengadakan musyawarah dan taat
dengan keputusan bersama. Sehingga berangkat lah umat islam pada perang Uhud
tersebut.
Pasukan
muslim berjumlah 1.000 orang berangkat untuk memerangi musuh Allah, mereka
bertemu di Uhud. Selesai membariskan pasukan dan menempatkan pasukan pemanah di
bukit uhud kemudian perang dimulai dengan sangat hebat, Nabi perpesan kepada
pasukan pemanah untuk tidak meninggal kan posisi sampai perang usai. Ketika umat
muslim hampir memenagi peperangan dan memukul mundur pasukan musuh, pasukan
pemanah yang berada di bukit uhud mengira perang sudah usai dan sebagian dari mereka
turun, melihat hal tersebut Khalid bin Wlid sebagai panglima perang saat itu
melihat celah pada pasukan muslim dan menyiapkan pasukan berkudanya untuk
berputar menaiki bukit uhud dan membantai pasukan pemanah, hingga akhirnya umat
muslim mendapat serangangn yang cukup parah.
Sebagian
sahabat mencoba melindungi Rasul dari serangan musuh yang mencoba membunuhnya. Akibat
ketidak patuhan tersebut membuat pasukan islam kalah dalam peperangan di Uhud.
Pelajaran
berharga dari perang tersebut adalah. Pertama, keikhlasan diaman umat muslim
mengalami peristiwa yang tidak dapat dilupakan (terbununya banyak sahabat
Rasul) yang kemudian menjadi pelajaran berharga bagi umat islam. Kedua, Rasa
cinta yang besar kepada Rasul dan Agama Allah menggarakan hati umat islam untuk
terjun ke medan tempur tanpa rasa takut meski jumlah mereka sedit. Ketiga,
Kepatuhan akan perintah, hal ini yang membuat pasukan islam kalah dalam
peperangan, ketidak patuhan pasukan pemanah sehingga membawa kekalahan.
Keempat, turunnya alat tentang musyawarah, walaupun Nabi adalah utusan Allah
yang perkataannya pasti benar karena Allah tidak membuat Nabi melupakan
pendapat sahabatnya, sehingga budaya musyawarah untuk meneyelsaikan permaslahan
adalah satu yang di wajibkan bagi umat islam.
Perang Ahzab/ Khandaq/
Parit (5H)
Perang
Parit adalah perang yang sangat berat bagi ummat islam. Perang ini dipicu oleh kaum
yahudi yang tidak suka dengan kedudukan umat islam yang besar di madinah. Kamu yahudi
mengumpulkan suku-suku dan mengadakan kesepakatan dengan suku Quraisy untuk melawan
umat muslim di madinah, sehingga terkumpul 10.000 pasukan, jika dibandingkan maka
1 berbanding 7 orang, dengan umat islam dalam kondisi perang kota (mengajak
perempuan dan anak-anak ikut berperang), dari segi jumlah umat islam kalah
banyak.
Kondisi
cuaca madinah saat itu sedang panas, gagal panen dan mengalami berbagai kondisi
yang tidak memungkinkan untuk berperang, -seperti banyaknay kaum munafik dan
tidak mau berjuang karena ketidak taatannya. Sehingga Nabi mengajak para
sahabatnya untuk musyawarah. Berbagai ide dan gagasan tertuang, dan kemudian Salman
Al-Farisi (keturunan Persia) memberikan ide yang sangat bagus dan di terima pada
musyawarah tersebut, yaitu menggali parit sebagai pertahanan kota madinah untuk
mencegah serangan musuh.
Meski
Nabi adalah pemimpin di madinan dan seorang Rasul, tidak membuat ia tengan di
singgah sanahnya. Nabi juga ikut membantu menggali parit, dari pagi sampai sore
hari. Ketia para sahabatnya menemukan amslah ioa tidak segan untuk membantu,
seperti ketika para sahabatnya tidak bisa menggeser batu yang besar. Dengan kekuatannya
Rasul memukul batu yang besar dengan palu hingga mengelurkan cahaya (api). Pukulan
pertama Nabi berkata, “Allah Maha Besar” –telah diberikan kepada ku kunci-kunci
negeri syam dan aku melihat istana Al-Hamra, “Allah Maha Besar” -telah diberikan
kepada ku kunci-kunci negeri Persia dan aku melihat istana Mada’in yang putih,
dan pada pukulan ketiga “Allah Maha Besar” -telah diberikan kepada ku
kunci-kunci negeri Yaman dan aku melihat pintu-pintu Shana’a (HR Ahmad), pada
pukulan ketiga batupun pecah berkeping-keping.
Ketika
pasukan musuh tiba, mereka heran dengan taktik kaum muslim yang tergolong tidak
biasa dalam sejarah peperangan di arab, gaya menggali parit ini banyak dilakukan
oleh bangsa Persia saat mereka kalah jumlah dalam kondisi bertahan, pasukan
musuh tidak bisa menyerang kaum muslim dan memutuskan untuk mengepung selama 1
bulan penuh.
Berbagai
pertolongan Allah datang, salah-satunya adalah berupa angin besar dan hujan
deras yang memuluh lantahkan kuda dan tenda musuh, sampai akhirnya pasukan
musuh menyerah dan kalah.
Pelajaran
berharga dari perang Khadaq ini adalah, Pertama, keyakinan akan janji Allah,
sebesar apapun permaslaah dan cobaan, yang terpenting adalah ikhtiar, sehingga Allah
memberikan pertolongan yang nyata. Kedua, tentang hikmah musyawarah. Ketiga, meskipun
Nabi adalah pemimpin dan Rosul, tidak membuat ia bersantai dan hannya menonton
para sahabatnya membuat Parit, ia turut membantu dan memperlihatkan kekuatannya
sehingga membuat para sahabatnya yakin bahkan nabi memberikan semangat berupa
proyeksi kemenangan umat islam dalam menaklukan 3 negeri besar, yang sangat
mustahil pada kondisi tersebut. Keempat, turunnya ayat tentang jamak dan khosar
sahlat.
Perang Mu’tah
(8H)
Perang
Mu’tah dipucu karena penguasa Basrah Syurahbil Amr (salah satu penguasa di daerah
kekuasan Romawi), membuhun utusan nabi, Al-Harits bin Amir Al-Azadi (satu
tindakan yang tidak wajar pada zaman tersebut). Penguasa tersebut tidak terima
dengan surat yang di berikan Nabi kepadanya untuk menyembah Allah.
Mendengar
hal tersebut nabi sangat marah dan memutuskan pasukannya untuk berangkat memerangi
musuh dengan kekuatan 3.000 orang di pimpin oleh Zaid bin Harits, nabi juga berpesan
jika Zaid gugur, maka di gantikan Ja’far bin Abu Thalib, jika Ja’far terbunuh
maka di gantikan oleh Abdullah bin Rawahah.
Dengan
keyakinan yang besar semata-mata untuk membela agama Allah, meski dengan jumlah
yang sedikit pasukan muslim melakukan peperanan dengan sangat tangguh dan
sampai akhirnya Zaid syahid memegang panji islam dan di gantikan Ja’far,
kemduain ja;far syahid sampai-sampai kedua lengannya putus dan di gantikan oleh
Abudullah, dan samapi akhirnya Abdullah terbunuh dan di gantikan Khalid bin
Walid. Karena kondisi yang tidak memungkinkan akhirnya kholid menggunakan
taktik menarik mundur pasukan dengan mengelabui pasukan musuh terlebih dahulu. Perang
ini adalah perang untuk pertama kalinya umat muslim mundur, bahakan rasul mencegah
orang-orang yang melemparin mereka dengan tanah keran meninggalkan medan
perang. Akan tetepi berkat izin Allah, mereka memenangkan pertempuran di negeri
tersebit pada perang selanjutnya.
Hikmah
dari perang Mu’tah adalah, Pertama, terjadi pergerseran gaya perang umat islam,
diaman umat islam meminta musuh ya untuk masuk isalm terlebih dahulu jika mereka
mau masuk islam makan mereka tidak di perangi dan jika tidak mau maka mereka di
perangi. Kedua, akibat peperangan dengan perbandingan 3.000 berbanding 200
pasukan membuat dampak yang besar bagi umat islam, diaman banyak orang
berbondong-bondong amsuk islam, bentapa indah keberanian mereka yang membuat
orang lain tersirami dengan cahaya kebenaran.
Perang Hunain
dan Thaif (8H)
Perang
hunain dan thaif adalah dampak dari ketakutan suku-suku di sekitar arab akibat
penaklukan mekah yang begitu singkat oleh umat islam. Hal ini membuat
musu-musuh islam hannya mendapatkan dua pilihan, perang atau masuk islam. Suku hawazin
di hunain dan suku Tsaqif di Thaif adalah dua suku terbesar setelah suku
Quraisy, mereka memeutuskan bergabung untuk mengalahkan pasuakn islam di makah.
Mengetahui
rencaan tersebut, Rasulullah menyiapkan 12.000 pasuakan, jumlah ini terbilang
sangat besar. Keran besarnya jumlah membuat pasukan muslim sedikit sombong,
sehinggal dalam pertempuran pasuakan muslim hampir mengalami kekalahan, banyak
tentarang yang lari dari medan perang, bahakan yang asmih bertahan hannya Rasulullah
dan sebagian kecil sahabatynya. Kemduain pasuakan yang sedikit memanggil
pasuakan lain yang lari, sehingga mereka saling memangil, berkat bantuan Allah
pasuakn islam bisa memnangkan peertarungan sesuai dengan QS Al-Taubah 25-26, “Allah
menurunkan bala tentara yang kamu tidak melihatnya”. Penduduk thaif pun lari ke
negerinya dan melakukan pertahanan, sehingga terjadi perang panah, sampai
akhirnya nabi memenurtuskan untuk kembali setelah melakukan pengepungan. Pada kemudian
hari penduduk thaif dapat di taklukan tanpa peperangan.
Hikmah
pada Perang Hunain dan Thaif adalah kemenangan tidak di tentukan dengan
banyaknya jumlah, tetapi kualitas imanlah yang menjadi jaminan. Ketika umat
islam lari Allah member teguran. Kedua, diwajibkannya perintah shalat bagi
orang islam, hal ini terjadi karena beberapa orang yang masuk islam meminta
permohonan agar masuk islam tanpa melakukan shalat akan tetapi rasul
melarangnya. Kemudian shalat menjadi ciri orang beriman.
Perang Tabuk
Perang
tabuk adalah perang terakhir yang terjadi di masa Rasulullah. Perang ini sangat
berat dan memiliki nilai yang tinggi karena telah memperlihatkan tentang
perbedaan yang jelas anatar oreng mukmin dan orang munafik, anatara buruk dan
kebaikan.
Perang
ini dipucu akibat kekawatiran kaum nasrani di negeri syam terhadap umat islam
yang berhasil meneklukan negeri-negeri arab. Hal ini memicu kaum nasrani untum
bergabung dan mengumpulkan pasukan untuk mengalahkan pasuan muslim, sehingga
terkumpul 70.000 pasukan dilengkapi dengan persenjataan yang mengerikan.
Menanggapi
hal tersebut nabi meminta umatnya untuk berjungan dengan semaksimal mungkin
baik dengan harta dan jiwa. Karena cuaca saat itu sangaat panas, umat muslim
juga letih sehabis peperangan menaklukan Jazirah Arab, dan musim panen akan
tiba membuat orang-orang munafik pasif.
Kemudian
nabi menunggu di amsjid baik laki-laki atau perempuan yang mau berjihad dengan
harta dan jiwanya. Kemudian satu persatu mereka muncul dan membuat nabi gembira.
Kemudia terkumpullah 40.000 pasuakan, nabi memepin pasuakannya menuju negeri
syam hingga berada di suatu perkampuangan yang beranam Tabuk.
Peperangan
terjadi dengan senginya. Allah memebrikan bantuan degan menggetarkan hati
msusuh-musuh saat mendengar takbir pasuakan muslim. Kemenganan berada di pihak
muslim, banyak harta rampasan perang yang di dapat. Ini memeberi penegasan
bahwa Allah Maha Kuat lagi Maha Mulia.
Hikma
yang terdapat pada perang tabuk ini adalah, bertambahnya rasa cinta umat muslim
yang berjihad di jalan Allah. Diaman ketika itu Abu bakar menumbangkan seluruh
ratanya bahkan Rasul bertannya lantas paa yang kau tinggalkan untuk anak dan
istrimu, Abu Bakar berkata “aku tinggalkan Allah dan Rasul-Nya”, Umar
menyumbangkan setengah ratanya dan Utsman menyediakan sepertiga peralatan
perang untuk kaum muslim. Kedua, terlihat dengan jelasnya mukmin dan munafik,
ini menjadi perang yang memeiliki nilai yang bersar bai orang-orang yang
bertakwa.
Dikutip dari Buku "Pesona Akhlak Rasulullah Saw." Abdurrahman Yaqub, Syaikh (2005). Al-Bayan-Mizan : Bandung
1 komentar:
Kesana Kesini Bigung Cari Bandar Terpercaya Dan Aman.Ayok Daftar Kan Diri Anda.Menang kan Ratusan Juta Hanya Di Sanadomino
~ Bandar Poker
~ BandarQ
~ Poker
~ Domino
~ Capsa Online
~ AduQ
~Sakong
Minimal deposit hanya Rp 20.000
Bonus-Bonus Menarik Yang DI Berikan SanaDomino :
* Bonus Refferal 20% Seumur Hidup
*Bonus Casback 0,3/0,5%
Ayo buruan daftar kan diri anda sekarang juga
http://www.sanadomino.com/Register.aspx?ref=lisalu88
Untuk Info Keterangan Lebih Lanjut Silakan Hub :
Cs sanadomino
BBM : D86E8C7A 24 Jam Online
Layanan Tercepat, Proses Deposit & Withdraw Tercepat !!!
Kami Memprioritaskan Kenyamanan Member.
raja poker
Posting Komentar