Ciri orang yang beriman adalah
sabar dan syukur, baik seorang muslin itu dalam keadaan sempit maupun lapang. Kita
sering sekali mendapatkan problematika yang membelenggu bahkan hal itu bisa jadi
adalah ujian dan cobaan yang diberika Allah untuk menjadikan diri kita lebih sabar
dan bersyukur. Contohnya saja, ketika kita dilanda masalah, bukan masalah
apakah kita bisa menyelesaikan masalah atau tidak, tetapi bagaimana kita bisa
tetap beriman dan menjaga kualitas amal kita kepada Allah dalam keadaan yang
sulit sekalipun.
skip to main |
skip to sidebar
Oleh : AT. Alkhudri An – Nawawi III., M.Si
Blog ini berisi gagasan sederhana, hasil penelitian, dan publikasi media dibidang pendidikan dan Sosial-Politik. Semoga blog ini dapat memberikan kebermanfaatan dan digunakan dengan penuh tanggung jawab.
Rabu, 24 Juli 2013
Senin, 15 Juli 2013
RAMADHAN DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI PROFETIK
Oleh : AT. Alkhudri An – Nawawi III., M.Si
Makna Esensial Ramadhan
Fenomena Ramadhan selalu menghadirkan nuansa dan pernak-pernik yang menarik untuk dikaji. Tak mengherankan jika
Ramadhan menjadi komodifikasi yang sangat laku di pasaran. Sebab Ramadhan hadir dalam
wujud dialektis antara wahyu Tuhan (puasa) dengan nilai-nilai budaya
masyarakat. Antara entitas yang sakral dengan bungkus yang profan. Antara
penghambaan ilahiyah dan kesadaran sebagai manusia. Dalam konteks inilah
entitas yang sakral (puasa, tarawih, dan lainnya) memiliki peranan penting
sebagai tindakan simbolik yang merepresentasikan makna agama. Makna yang
tentunya berimplikasi kualitatif. Dan, makna yang tidak sekedar berdimensi
teologis semata. Karena hakikat berpuasa bukan sekedar ritual keagamaan, tetapi
juga menghadirkan nilai-nilai kesadaran, hidup toleran dan kebersamaan yang
relevan dengan nilai-nilai kebangsaan dan semangat kemerdekaan yang dalam
kondisi nyata saat ini tengah rapuh, mencair, dan kian tercerabut.
Untung berinvestasi Emas
Untung
berinvestasi Emas[1]
Emas
menjadi simbol sosial di masyarakat sebagai alat untuk mengkonfirmasi status
sosial seseorang atau keluarga, bahkan emas dilambahkan sebagai simbol
kesejahteraan di berbagai negara, contohnya saja emas pada ujung MONAS (Monumen
Nasional), tugu emas melambangkan kesejahteraan bangsanya, banyak artis atau
tokoh publik yang menjadikan emas sebagai simbol kemapanan atau kekayaan,
selain harganya cukup mahal (jika di rupiahkan) emas menjadi alat trangsaksi di
beberapa Negara.
Karena
emas menjadi simbol status sosial pemilikinya, kemudian timbul pertannyaan kenapa
banyak orang yang mencari emas atau menginvestasi emas?
Mengenai Saya
Entri Populer
-
Oleh : Gurnadi Ridwan Buku Skill with People karya Les Giblin adalah pedoman untuk kesuksessan karier, kehidupan berkelurga dan kehi...
-
Dr. Robertus Robet (UNJ) Pengantar Seminar pada hari ini pada dasarnya mau memeriksa segi-segi mendasar yang m...
-
Abstraksi Tulisan ini akan membahas mengenai jasa pemasangan jok motor sebagai kapital ekonomi dan gaya perkota, hal ini dikaren...
-
Oleh: Erianjoni, S.Sos, M.Si (Prodi Pendidikan Sosiologi-Antropologi FIS UNP Padang) ABSTRAK Persoalan te...
-
Oleh: Prof. Dr. Warsono (UNESA) Perubahan dalam suatu kehidupan merupakan sutu keniscayaan, yang tidak bisa ditolak oleh...
-
Sosiologi adalah disiplin ilmu yang lahir pada abad 19, bermula dari aguste comte yang menggunakan istilah sosiologi pada ilmu sosial yang...
-
Oleh: Kartika DN. Abstract Education is important in the formation of human life. The persistence of national education ...
-
RESENSI Judul Buku : Mengapa Kita (Belum) Cinta Laut Jenis Buku : Nonfiksi (Kumpulan Esai) ...
-
Dr. Komarudin, M.Si [1] [1] Tulisan ini disampaikan dalam Seminar Nasional dan Temu Forum Komunikasi Program Studi Pendidika...
-
Perempuan beranggapan bahwa status mereka kurang beruntung dari pada laki-laki. wanita tidak memiliki hak untuk mendapatkan politik,...
Diberdayakan oleh Blogger.