Kamis, 15 Juli 2010

"Petunjuk Jalan Generasi Qurani yang Unik" Bab I Sayyid Qutb


               Islam pernah mencetak generasi yang unik, ya itu generasi sahabat. Namun generasi tersebut tidak pernah tercetak kembali dalam sejarah islam, generasi dimana jumlah orang yang banyak dan berkumpul dalam satu tempat seperti generasi pertama generai sahabat. Sebagai umat islam kita perlu mengetahui rahasianya agar kita bisa menjadi generasi yang unik tersebut guna meningkatkan kembali peradaban islam.
            Al-Quran yang dimiliki dakwah ini ada ditangan kita, hadis Rasullullah Saw dan petunjuknya ada ditangan kita demikian dengan sejarah yang mulia. Pada jaman kita yang tidak ada hanyalah Rasulullah, lantas apakan ini yang menjadi rasia dari generasi pertama?
            Meski dakwa ini dan generasi pertama adalah buah dari Rasulullah, akan tetapi kematian Rasulullah bukan mejadi alasan ataupun akhir dari dakwa ini, karena bagaimanapun kita memiliki kewajiban sebagai penerus risalah. Jika kita perhatikan kembali salah satu rahasia dari generasi pertama bukah hanya karena Rasulullah hidup di jaman tersebut tetapi taatnya generasi pertama kepada al Quran, karena Al-Quran dijadikan  sebagai pegaman utama, sumber dan tempat dasar berfikir.

            Pernah suatu ketika umar mengambil referensi lain dari taurot, Rasulullah ketika itu sangat marah dan berkata : “Andai Musa hidup pada zaman ini pasti ia akan mengikuti ku”. Al-Quran dijadikan referensi utama, hal ini bukan karena pada zaman tersebut tidak ada peradaban lain, karena sebenarnya pada zaman Rasulullah perdaban sangat banyak, salah satunya adalah peradaban Persia yang sangat besar dengan sastra, kekuasaan dan dongennya. Romai dengan imperiumnya. Cina dan peradaban india. Pada zaman itu yahudi dan nasrai juga tumbuh. Maka al-quran di jadikan referensi utama bukan karena tidak ada bacaan lainnya tetapi karena kesungguhan jiwa.
            Bagi Rasulullah dengan membatasi referensi adalah agar umat bersih dan berada dalam jalan yang lurus. Rasulullah ingin menjadiakan generasi ini sebagai generasi yang otak, jiwa dan pemikirannya bersih. Kehancuran generasi berikutnya diakibatkan karena bercampurnya budaya dan pemikiran lainnya sehingga seiring berjalannya waktu generasi qurani ini luntur dan tergeser.     
            Faktor kedua adalah generasi pertama menjadikan Al-Quran sebagai perintah Allah dimana quran mengatur pribadi, lingkunga dan golongan. Bukan sebagai kesenangan belajar, menikmati susatrasnya, studi dan menambah pembendahaaraan wawasannya. Selain itu generasi pertama menerima perintah untuk dilaksanakan dan di taati, buka hanya di dengar dan di hapal, sehingga sangat wajar bila Al-quran tumbuh hidup dalam jiwanya dan menjadi garis perjalanan hidup (metode kehidupannya) yang mengatur ia kejalan yang baik dan lurus.
Faktor terakhi dari terangnya generasi pertama adalah mereka meninggalkan budaya, adat, pemikiran dan kebiasaan kejahiliaan yang ada. Jika ada dalam hati mereka yang malas untuk melakukan kewajiban islam, mereka merasa sangat bersalah dana berdosa. Mereka pun melakuakn isolasi metal dari budaya, kebiasaan dan pemikiran jahiliah. Merka mencabutkan diri  mereka dari lingkungan jahiliah dan masuk dalam lingkungan baru yaitu ligkungan islamiah. Seperti di persimpangan jalan, mereka seolah menemukan jalan lurusa dan masuk kedunia yang baru. Merekapun menyesali dan meninggalkan kebisasaan tersebut, sehingga wajar jika generasi pertama menjadi generasi yang sangat unik.
Maka tugas pertama kita dalah mengubah diri kita sendiri baru masyrakat. Meninggalkan segala adat kejahiliaan dan kembali kedalam metode islamiah, kembali kejaman rasulullah Saw. Sehingga kita bisa menjadi generasi yang unik dan meneruskan dakwa ini. Meninggalkan bebiasaan buruk dan meninggikan peradaban islam. Membuang dan mengganti dengan cahaya Qurani.  
 
             

0 komentar:

Posting Komentar