Islam pernah mencetak generasi yang unik, ya itu generasi sahabat. Namun generasi tersebut tidak pernah tercetak kembali dalam sejarah islam, generasi dimana jumlah orang yang banyak dan berkumpul dalam satu tempat seperti generasi pertama generai sahabat. Sebagai umat islam kita perlu mengetahui rahasianya agar kita bisa menjadi generasi yang unik tersebut guna meningkatkan kembali peradaban islam.
Al-Quran yang dimiliki dakwah ini
ada ditangan kita, hadis Rasullullah Saw dan petunjuknya ada ditangan kita
demikian dengan sejarah yang mulia. Pada jaman kita yang tidak ada hanyalah
Rasulullah, lantas apakan ini yang menjadi rasia dari generasi pertama?
Meski dakwa ini dan generasi pertama
adalah buah dari Rasulullah, akan tetapi kematian Rasulullah bukan mejadi
alasan ataupun akhir dari dakwa ini, karena bagaimanapun kita memiliki
kewajiban sebagai penerus risalah. Jika kita perhatikan kembali salah satu
rahasia dari generasi pertama bukah hanya karena Rasulullah hidup di jaman
tersebut tetapi taatnya generasi pertama kepada al Quran, karena Al-Quran dijadikan sebagai pegaman utama, sumber dan tempat
dasar berfikir.
Pernah suatu ketika umar mengambil
referensi lain dari taurot, Rasulullah ketika itu sangat marah dan berkata : “Andai
Musa hidup pada zaman ini pasti ia akan mengikuti ku”. Al-Quran dijadikan
referensi utama, hal ini bukan karena pada zaman tersebut tidak ada peradaban
lain, karena sebenarnya pada zaman Rasulullah perdaban sangat banyak, salah
satunya adalah peradaban Persia yang sangat besar dengan sastra, kekuasaan dan
dongennya. Romai dengan imperiumnya. Cina dan peradaban india. Pada zaman itu
yahudi dan nasrai juga tumbuh. Maka al-quran di jadikan referensi utama bukan
karena tidak ada bacaan lainnya tetapi karena kesungguhan jiwa.
Bagi Rasulullah dengan membatasi
referensi adalah agar umat bersih dan berada dalam jalan yang lurus. Rasulullah
ingin menjadiakan generasi ini sebagai generasi yang otak, jiwa dan
pemikirannya bersih. Kehancuran generasi berikutnya diakibatkan karena
bercampurnya budaya dan pemikiran lainnya sehingga seiring berjalannya waktu generasi
qurani ini luntur dan tergeser.
Faktor
kedua adalah generasi pertama menjadikan Al-Quran sebagai perintah Allah dimana
quran mengatur pribadi, lingkunga dan golongan. Bukan sebagai kesenangan belajar,
menikmati susatrasnya, studi dan menambah pembendahaaraan wawasannya. Selain
itu generasi pertama menerima perintah untuk dilaksanakan dan di taati, buka
hanya di dengar dan di hapal, sehingga sangat wajar bila Al-quran tumbuh hidup
dalam jiwanya dan menjadi garis perjalanan hidup (metode kehidupannya) yang
mengatur ia kejalan yang baik dan lurus.
Faktor terakhi dari terangnya generasi pertama adalah mereka meninggalkan
budaya, adat, pemikiran dan kebiasaan kejahiliaan yang ada. Jika ada dalam hati
mereka yang malas untuk melakukan kewajiban islam, mereka merasa sangat
bersalah dana berdosa. Mereka pun melakuakn isolasi metal dari budaya,
kebiasaan dan pemikiran jahiliah. Merka mencabutkan diri mereka dari lingkungan jahiliah dan masuk
dalam lingkungan baru yaitu ligkungan islamiah. Seperti di persimpangan jalan,
mereka seolah menemukan jalan lurusa dan masuk kedunia yang baru. Merekapun
menyesali dan meninggalkan kebisasaan tersebut, sehingga wajar jika generasi
pertama menjadi generasi yang sangat unik.
Maka tugas pertama kita dalah mengubah diri kita
sendiri baru masyrakat. Meninggalkan segala adat kejahiliaan dan kembali
kedalam metode islamiah, kembali kejaman rasulullah Saw. Sehingga kita bisa
menjadi generasi yang unik dan meneruskan dakwa ini. Meninggalkan bebiasaan
buruk dan meninggikan peradaban islam. Membuang dan mengganti dengan cahaya
Qurani.
0 komentar:
Posting Komentar